Dark/Light Mode

AS Dan NATO Tuding China Sebagai Ancaman Global

Jumat, 11 Desember 2020 04:42 WIB
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bersama Kay Bailey Hutchison, Utusan Amerika Serikat untuk NATO. (Foto : NAT
O)
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bersama Kay Bailey Hutchison, Utusan Amerika Serikat untuk NATO. (Foto : NAT O)

 Sebelumnya 
Awasi Mahasiswa China

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga meminta universitas-universitas di AS mengawasi mahasiswa asal China. Menurutnya, AS sangat menyambut kehadiran mahasiswa China yang benar-benar ingin belajar di negara tersebut. Namun, dia memperingatkan tentang dua kasus mahasiswa China yang dituding sebagai mata-mata.

Baca juga : China Pede Bisa Akur Dengan AS

“Partai Komunis China (PKC) tahu, mereka tidak akan pernah bisa menandingi inovasi kita. Itulah mengapa mereka mengirimkan 400 ribu siswa setahun ke AS,” kata Pompeo, saat berpidato di Georgia Institute of Technology pada Rabu (9/12).

“Jika kita tidak mendidik diri kita sendiri, jika kita tidak jujur tentang apa yang terjadi, kita akan dididik China,” ujar Pompeo. Dia pun mendesak universitas-universitas di AS menutup semua Confucius Institutes, lembaga yang didanai China dan menawarkan pengajaran bahasa China. “Kita harus menyelidiki apa yang disebut ‘kelompok siswa’ yang didukung oleh uang PKC,” ucapnya.

Baca juga : Dewan Kota Bandung Minta Rotasi Jabatan Profesional

Pompeo adalah pejabat AS yang paling vokal dan rutin mengkritik China. Dia menggambarkan, Negeri Panda itu ancaman utama dunia. Namun China telah berulang kali mengecam dan memprotes pernyataan-pernyataan Pompeo ini. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.