Dark/Light Mode

300 Ribu Orang Tewas Karena Corona

Pemerintah AS Mulai Vaksinasi Warganya

Senin, 14 Desember 2020 06:00 WIB
Tuk untuk distribusi vaksin terlihat di pusat pembuatan vaksin Pfizer di Michigan. (Foto: AP)
Tuk untuk distribusi vaksin terlihat di pusat pembuatan vaksin Pfizer di Michigan. (Foto: AP)

 Sebelumnya 
Namun, distribusi vaksin itu menghadapi sejumlah tantangan. Sebab, vaksin harus disimpan dalam suhu sangat rendah. Sekitar minus 70 derajat Celcius. Pfizer telah mengembangkan kontainer pengiriman yang menggunakan dry ice. Serta, sensor berkemampuan melakukan pelacakan agar memastikannya tetap dingin.lokasi distribusi mayoritas adalah RS besar dan fasilitas lain, yang mampu memenuhi persyaratan penyimpanan sangat dingin tersebut.

Perna menambahkan, dalam tiga pekan, vaksin harus dikirim ke semua lokasi vaksinasi.“Vaksin itu dijadwalkan tiba Senin (14/12). Sehingga petugas kesehatan dapat menerima suntik an dan mulai memberikannya,” terang Perna.

Pekerja di Sistem RS Mount Sinai di New York melakukan uji coba pekan ini untuk mempersiapkan pengiriman mereka. Susan Mashni, wakil apoteker di Rumah Sakit Mount Sinai menyebut, tidak banyak orang yang divaksinasi untuk pandemi besar seperti ini. “Jadi, kami ingin memastikan bahwa kami melakukannya dengan benar,” ujar Mashni.

Baca juga : Satu Dusun Golput Gara-gara Belum Ada Listrik, Ketua DPD Minta Pemerintah Beri Perhatian

Badan pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drugs Agency/FDA) mengesahkan penggunaan darurat vaksin pada Jumat malam (11/12) waktu setempat. Langkah tersebut dinilai tergesa-gesa. karena biasanya, vaksin diedarkan setelah penelitian yang bertahuntahun.namun FDA menemukan bahwa vaksin itu sangat efektif tanpa efek samping fatal.

Regulator AS bekerja selama berbulan-bulan untuk menekankan ketelitian dan independensi peninjauan mereka. Meski pemerintahan pimpinan presiden Donald Trump menekan badan tersebut sampai pengumuman akhir.

Seorang pejabat tinggi gedung putih bahkan mengancam akan mencopot kepala FDA Stephen Hahn jika keputusan tidak dikeluarkan sebelum hari Sabtu (12/12) waktu setempat.

Baca juga : Sri Mulyani: Korupsi Dan Corona Sama Ganasnya!

Kekhawatiran terhadap vaksinasi berkembang. tapi Hahn memastikan, pihaknya membuat keputusan berdasarkan sains dan data. “Kami bekerja dengan cepat karena urgensi pandemi ini. Bukan karena tekanan eksternal lainnya,” ujar Hahn.

Adanya terkait pengguna yang bereaksi terhadap penerima vaksin Covid-19 Pfizer di Inggris, FDA angkat bicara. Lembaga itu mengatakan, vaksin itu aman untuk keba nyakan orang AS.

Direktur vaksin FDA Peter Marks mengatakan, badan tersebut akan dengan hatihati melacak setiap laporan reaksi alergi di AS. pekan depan, FDA akan meninjau vaksin dari Moderna dan national Institutes of Health yang juga efektif seperti suntikan Pfizer.

Baca juga : TPS Anti Corona Di Padang, Tarik Partisipasi Warga

Pekan lalu, pemerintahan Trump mengatakan telah membeli 100 juta lebih dosis vaksin itu. Sebelumnya, sudah 100 juta yang dipesan.Otoritas AS berpendapat, bahwa pesanan saat ini ditambah yang ada, akan cukup untuk meng akomodasi setiap warga AS yang ingin divaksinasi pada akhir kuartal kedua 2021. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.