Dark/Light Mode

Prioritas Global Tahun 2021

Inggris Dorong Perluasan Akses Pendidikan Bagi Anak Perempuan

Kamis, 21 Januari 2021 21:29 WIB
Foto: Unicef Indonesia
Foto: Unicef Indonesia

 Sebelumnya 
Inggris telah memainkan peran utama dalam memperjuangkan hak setiap anak perempuan untuk memperoleh pendidikan berkualitas selama 12 tahun.

Sejak 2015, Inggris telah mendukung 15,6 juta anak-anak. Termasuk lebih dari 8 juta anak perempuan, untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, permasalahan yang ada masih cukup besar. 9 dari 10 anak di negara berpenghasilan rendah, mengalami kemiskinan pembelajaran dan tidak dapat membaca teks sederhana pada usia 10 tahun.

Baca juga : Kemendagri Bakal Ganti Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana

Hingga saat ini, Inggris telah menghabiskan dana hampir 1 miliar poundsterling untuk program Pendidikan Anak Perempuan setiap tahunnya di 18 negara: Afghanistan, Bangladesh, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Ghana, Yordania, Lebanon, Malawi, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Rwanda, Sierra Leone, Sudan Selatan, Suriah, Tanzania, Uganda dan Zimbabwe.

Program ini memiliki banyak bentuk. Di Zambia, Zimbabwe, dan Tanzania, Pendidikan Anak Perempuan Inggris telah membantu lebih dari 260.000 anak perempuan dari masyarakat tidak mampu, agar tetap bisa menempuh pendidikan di sekolah menengah. Dengan mengikuti kegiatan belajar, bimbingan dan pelatihan keterampilan serta bantuan dana untuk membeli seragam dan alat tulis.

Baca juga : Kasus Suap Pengurusan DAK, KPK Rampungkan Penyidikan Bupati Labura

Pada tahun 2021, Pendidikan Anak Perempuan akan tetap menjadi prioritas utama Inggris. Dalam agenda G7 - melalui penunjukan utusan khusus baru untuk Pendidikan Anak Perempuan, dan sebagai tuan rumah KTT global tentang masalah tersebut - Inggris bersama Kenya akan menjadi tuan rumah bersama dalam penyelenggaraan KTT Kemitraan Global untuk pendidikan yang akan berlangsung di Inggris pada akhir tahun ini.

Tujuannya, menyatukan pemerintah, sektor usaha, dan masyarakat sipil agar bersama-sama menyalurkan investasi dan langkah nyata. Supaya anak-anak di seluruh dunia dapat bersekolah dan belajar.

Baca juga : Sepanjang Tahun 2020, Lebih Dari 42 Ribu Rumah Rusak Akibat Bencana Alam

Soal ini, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson sangat percaya bahwa mendidik anak perempuan adalah hal paling sederhana dan paling transformatif yang dapat dilakukan, untuk mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan. Serta mengakhiri kekerasan berbasis gender, dan tumbuh kembali lebih baik seusai pandemi.

"Hal ini tentunya dapat mengubah nasib. Tak hanya perempuan dan anak perempuan secara perseorangan, namun juga masyarakat dan bangsa-bangsa," kata PM Johnson.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.