Dark/Light Mode

Pakai Vaksin Inggris dan China, Maroko Mulai Vaksinasi Corona

Rabu, 27 Januari 2021 07:58 WIB
Warga Maroko menggunakan masker wajah dan menerapkan shalat dengan berjarak saat shalat Jumat di Masjid Agung Hassan II di Casablanca, Maroko. [Foto:  AP / Abdeljalil Bounhar]
Warga Maroko menggunakan masker wajah dan menerapkan shalat dengan berjarak saat shalat Jumat di Masjid Agung Hassan II di Casablanca, Maroko. [Foto: AP / Abdeljalil Bounhar]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan Maroko akan memulai program vaksinasi Covid-19 massal pekan ini dan pemerintah telah menyalurkan dosis vaksin ke seluruh daerah.

Maroko akan jadi negara pertama yang meluncurkan program vaksinasi Covid-19 massal di Benua Afrika.

Kepala Program Vaksinasi Maroko, Ben Azouz Mohammed, seperti dikutip Reuters mengatakan, jadwal vaksinasi telah dikirim ke tenaga kesehatan dan warga Maroko yang telah mendaftar lewat internet. Menurutnya, vaksinasi akan berlangsung di 3.000 lokasi.

Baca juga : Malaysia Beli Vaksin China dan Rusia

Jumat pekan lalu (22/1), Maroko menerima 2 juta dosis vaksin buatan AstraZeneca/Oxford University yang diproduksi oleh Serum Institute di India. Otoritas di Maroko masih menunggu 500.000 dosis vaksin Covid-19 buatan Sinopharm, China, Rabu (27/1).

Menurut data Dana Moneter Internasional (IMF), Covid -19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Maroko turun sampai 7,2 persen. Sementara tingkat pengangguran naik mendekati angka 15 persen, mengingat hampir tiga perempat dari jutaan pekerjaan hilang selama pandemi.

Pengiriman dosis vaksin Covid-19 ke Maroko sempat tertunda beberapa pekan, sehingga janji pemerintah yang ingin memulai vaksinasi pada Desember 2020 menjadi tertunda.

Baca juga : Bupati Zaki Saksikan Langsung Vaksinasi Covid Perdana Di Kabupaten Tangerang

Pemerintah Maroko telah memesan 66 juta dosis vaksin, 25 juta di antaranya dari AstraZeneca dan sisanya dari Sinopharm. Otoritas setempat berencana memvaksin 25 juta warganya -- empat perlima dari total penduduk -- dalam kurun waktu tiga bulan.

Namun, rencana vaksinasi pemerintah bergantung pada proses pengiriman dan persediaan yang stabil. Maroko memilih membeli vaksin yang dibuat secara tradisional sebagaimana dikembangkan oleh AstraZeneca dan Sinopharm sehingga vaksin tidak perlu disimpan dalam tempat yang sangat dingin. Tiap warga nantinya akan menerima dua dosis vaksin Covid -19.

Pemerintah meneken kontrak pembelian vaksin dengan Sinopharm pada Agustus 2020. Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) masih melakukan uji klinis tahap III vaksin Covid-19 di Maroko. Perusahaan itu juga berencana membangun pabrik vaksin Covid-19 di Maroko.

Baca juga : Ketum Tidak Terdaftar, PSSI Prioritaskan 178 Nama Untuk Vaksinasi Corona

Sementara itu, Maroko meneken perjanjian pembelian vaksin dengan AstraZeneca pada September 2020. Menurut sumber di Kementerian Kesehatan Maroko, berbeda dari negara berkembang lainnya, Maroko bernegosiasi langsung dengan pembuat vaksin, daripada harus melalui penengah atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Langkah itu dinilai dapat mempercepat pengadaan vaksin Covid-19 di negara tersebut. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.