Dark/Light Mode

Setelah 25 Tahun Dominan, Partai Erdogan Tumbang Di Pilkada

Senin, 1 April 2019 16:24 WIB
Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan dan istri, Emine menyapa para pendukung di Ankara, Turki, 1April  2019.
(Foto Reuters/Umit Bektas)
Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan dan istri, Emine menyapa para pendukung di Ankara, Turki, 1April 2019. (Foto Reuters/Umit Bektas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tumbang di Ankara dan Istanbul dalam pilkada Ahad (31/3). Dilansir Associated Press, dua kota itu biasanya memberi dukungan solid bagi Partai Keadilan dan Pembangungan (AKP). Kekalahan itu mengakhiri dominasi AKP selama 25 tahun.

Berbicara kepada wartawan di Istanbul Turki, Erdogan mengakui AKP mengalami kemunduran dan bertekad menjadikan hasil tersebut sebagai pelajaran. Erdogan berjanji melakukan langkah-langkah guna meningkatkan ekonomi, yang terperosok ke resesi.

Krisis ekonomi memang menjadi salah satu alasan utama kenapa AKP kehilangan pamor. Nilai tukar Lira terus turun. Jumlah pengangguran meningkat.

Baca juga : SBY Kembali Diusik

“Pemilu kali ini sama bersejarahnya dengan pemilu pada 1994,” jelas jurnalis politik terkemuka Turki, Rusen Cakir. Dia mengingatkan kondisi 1994. Kala itu Erdogan terpilih sebagai Walikota Istanbul karena rakyat menginginkan suatu perubahan.

“Kali ini, pemilih juga ingin membuka lembaran baru untuk sejarah baru,” kicau Cakir dalam akun Twitternya.

Hal senada disampaikan pengamat politik dari Yayasan Teneo, Wolfango Piccoli.

Baca juga : Sabet Penghargaan Dari Asian Banker, BRI Diakui Dunia

“Tidak hanya Ankara dan Istanbul. AKP juga kehilangan dukungan di 12 kota lainnya. Masalah ekonomi telah melemahkan dukungan kepada partai penguasa,” terang Piccoli.

Pemilu Turki berlangsung di tengah krisis ekonomi dan munculnya wacana perlunya referendum atas kepemimpinan Erdogan selama ini.

AKP dikalahkan oposisi, Partai Rakyat Republik (CHP) di dua kota besar tersebut. Politisi CHP di Ankara, Mansor Yavas, yakin rakyat Turki ingin nasib mereka berubah. CHP berjanji akan memberikan Turki perbaikan ekonomi, pembersihan tindak korup di tubuh pejabat pemerintahan dan memberikan layanan masyarakat yang adil.

Baca juga : WNI, Tahanan Pekerja Ilegal Terbanyak di Malaysia

“Rakyat sudah memilih untuk demokrasi. Mereka tentunya akan memilih demi demokrasi. Kita harus hormati ini,” ujar Ketua CHP Kemal Kilicdaroglu.

Kekalahan Erdogan di dua kota besar itu adalah yang pertama kali dalam 16 tahun dia berkuasa. Ini jadi pukulan terlebih latar belakang Erdogan yang memulai karier politiknya sebagai Walikota Istanbul pada 90-an. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.