Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Menurut dia, Washington bisa saja mengancam untuk menahan beberapa bantuan keuangan untuk memuluskan inisiatif mereka.
Menurut pernyataan dari Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, pihaknya berkomitmen pada proses perdamaian di Afghanistan yang mencakup penyelesaian politik yang adil dan tahan lama, serta gencatan senjata permanen dan komprehensif.
Baca juga : Himbara Kompak Sunat Bunga Kredit
Berbeda dengan AS, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis (18/2) mengatakan, para Menteri Pertahanan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) belum memutuskan apakah akan menarik pasukan dari Afghanistan.
NATO menempatkan 7.000 tentara di Afghanistan, untuk melatih dan membantu pasukan Afghanistan. Sedangkan tentara AS ada 2.50
Baca juga : Siap-siap, Vaksin Sputnik Bakal Masuk Indonesia
Tarik Dubes
Sebelumnya, Rusia menarik pulang dubesnya setelah Presiden AS Joe Biden berpikir Presiden Vladimir Putin sebagai pembunuh. Hal itu tercetus dalam wawancara dengan ABC, sebagaimana dilansir Harian Rakyat Mereka, Kamis (18/3).
Baca juga : Kristina Karapetyan, Seksi Di Instagram
“Duta Besar Rusia di Washington, Anatoly Antonov, telah diminta pulang ke Moskow untuk konsultasi dan menganalisis apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi dalam konteks hubungan dengan AS,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (18/3).
Wakil Menlu Rusia Sergei Ryabkov mengatakan, Biden harus bertanggung jawab atas relasi AS-Rusia yang merenggang. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya