Dark/Light Mode

Amerika-Rusia Kompak Soal Afghanistan

Sabtu, 20 Maret 2021 07:24 WIB
Delegasi Taliban dalam pembicaraan dengan Pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar, 12 September 2020. (Foto : VOA).
Delegasi Taliban dalam pembicaraan dengan Pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar, 12 September 2020. (Foto : VOA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia dan Amerika Serikat (AS) bekerja sama membujuk Pemerintah Afghanistan mau ber­bagi kekuasaan dengan Taliban demi terwujudnya perdamaian. Namun di saat yang sama, kedua negara itu bersitegang, hingga Moskow menarik duta besarnya, Dubes Anatoly Antonov dari Washington DC.

Bersama China dan Pakistan, Rusia dan AS mendesak Pemerintah Afghanistan dan Taliban mau menurunkan senjata dan menciptakan pemerintahan yang mewakili semuanya.

Baca juga : Himbara Kompak Sunat Bunga Kredit

Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad dan pihak Rusia menghadiri per­temuan yang juga dihadiri per­wakilan dari pihak Afghanistan yang bertikai. Ini merupakan kerja sama kompak AS-Rusia yang jarang-jarang terjadi se­jak keduanya terlibat Perang Dingin.

Pemerintahan Joe Biden telah memberi isyarat kepada Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, mereka sedang mempertimbangkan melanjutkan penarikan semua pasukan AS, yang direncanakan pada 1 Mei. Ini dilakukan demi mempercepat pembicaraan da­mai dengan Taliban.

Baca juga : Siap-siap, Vaksin Sputnik Bakal Masuk Indonesia

Terlepas dari meningkatnya ketegangan antara Kremlin-Gedung Putih, Rusia secara terbuka mendukung proposal AS untuk pemerintahan per­satuan nasional yang menyatu­kan para pemimpin Taliban dan Afghanistan.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendesak AS dan Taliban tetap berpegang pada kesepakatan damai yang ditandatangani Februari 2020, yang akan membuka jalan bagi keluarnya semua pasukan Amerika dalam 14 bulan.

Baca juga : Kristina Karapetyan, Seksi Di Instagram

“Pemerintahan Biden men­coba membangun konsensus baik di Afghanistan maupun global demi menekan Ghani untuk menerima gagasan pem­bagian kekuasaan,” kata Michael Kugelman, Wakil Direktur Program Asia di kelompok penelitian Wilson Center di Washington dikutip Bloomberg, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.