Dark/Light Mode

Jokowi Serius Hadapi Perubahan Iklim

Penurunan Kebakaran Hutan Di Indonesia Capai 82 Persen

Sabtu, 24 April 2021 05:48 WIB
Presiden Amerika Joe Biden dalam pertemuan Leaders on Climate Change secara virtual. (Foto : DANISH SIDDIQUI/REUTERS).
Presiden Amerika Joe Biden dalam pertemuan Leaders on Climate Change secara virtual. (Foto : DANISH SIDDIQUI/REUTERS).

 Sebelumnya 
Janji Pemimpin Dunia

Sebagai tuan rumah, Biden me­naikkan target mengurangi emisi sebesar 50 sampai 52 persen dari emisi pada 2005. AS diketahui sebagai penghasil emisi terbesar kedua di dunia setelah China.

Washington berusaha untuk merebut kembali kepemimpinan global dalam perang melawan pemanasan global setelah man­tan Presiden Donald Trump me­narik AS dari upaya tersebut.

Baca juga : Jokowi: Indonesia Sangat Serius Dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tujuan baru AS itu bisa “mengubah per­mainan” ketika dua negara lain membuat komitmen baru.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau malah ingin menaikkan target iklim negaranya menjadi 40-45 persen pada 2030 di bawah level 2005, naik dari 30 persen.

Tak mau ketinggalan, Presi­den Brasil Jair Bolsonaro mengumumkan komitmen lingkungannya yang paling ambisius. Dia mengatakan, negaranya akan mencapai netralitas emisi pada 2050, 10 tahun lebih awal dari tujuan sebelumnya.

Baca juga : Hari Kartini, Srikandi BNI Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran Di Tambora Jakbar

Sedangkan, Xi Jinping mengatakan, China akan secara bertahap mengurangi penggunaan batu bara dari tahun 2025 hingga 2030. China, memimpin produksi teknologi untuk energi terbarukan seperti panel surya, namun juga menggunakan batu bara dalam sebagai pembangkit listrik.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan untuk memberi­kan perlakuan istimewa untuk investasi asing dalam proyek-proyek energi bersih. Tetapi, juga secara tidak langsung me­nyindir AS yang secara historis merupakan pencemar gas rumah kaca terbesar di dunia.

“Bukan rahasia lagi bahwa kondisi yang memfasilitasi pe­manasan global dan masalah terkait sudah ada sejak dulu,” kata Putin dikutip AFP, Jumat (23/4). [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.