Dark/Light Mode

Korban Kudeta Myanmar Terus Berjatuhan

Lebih 800 Orang Tewas, 4.000 Orang Dipenjara

Rabu, 19 Mei 2021 05:37 WIB
Warga menggelar unjuk rasa menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Minggu (16/5/2021). (Foto : REUTERS).
Warga menggelar unjuk rasa menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Minggu (16/5/2021). (Foto : REUTERS).

 Sebelumnya 
Pekan lalu, darurat militer di Mindat diumumkan. Mili­ter menggunakan artileri dan helikopter melawan Pasukan Pertahanan Chinland yang baru dibentuk. Milisi ini bersenjata­kan senapan berburu.

Beberapa penduduk yang dihubungi Reuters mengata­kan, persediaan makanan meni­pis dan diperkirakan sebanyak 5.000 hingga 8.000 orang telah meninggalkan kota. Jalan-jalan diblokir dan kehadiran pasukan di jalan-jalan menghalangi mereka untuk kembali. “Hampir se­mua orang meninggalkan kota. Kebanyakan bersembunyi,” jelas salah satu anggota milisi.

Baca juga : Korban Tewas Di Gaza Jadi 26, PM Netanyahu Terus Genjot Serangan

Amerika Serikat dan Inggris telah meminta tentara untuk menghindari korban sipil. Se­dangkan Pemerintah Persatuan Nasional bayangan yang diben­tuk loyalis Suu Kyi meminta bantuan internasional.

Sedangkan pemungutan suara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang harusnya dilakukan pada Selasa (18/5) waktu New York, ditunda. Seharusnya, resolusi itu dipakai untuk menghentikan pengiriman senjata dan semua amunisi pada militer Myanmar.

Baca juga : BNPB: Jumlah Korban Gempa Malang Bertambah Jadi 7 Orang, 300 Rumah Rusak

Belum diketahui kapan pe­mungutan suara itu akan dijad­walkan ulang. Beberapa diplomat mengatakan, penundaan dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak dukungan.

Rancangan resolusi menyeru­kan militer Myanmar untuk mengakhiri keadaan darurat, menghentikan semua kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai dan menghormati keinginan rakyat, seperti yang diungkapkan dalam hasil pemilihan No­vember 2020. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.