Dark/Light Mode

Pemuda Skotlandia Lirik Ampas Jadi Kopi Pengganti Sawit

Jumat, 26 April 2019 11:13 WIB
Scott Kennedy and Fergus Moore punya ide memanfaatkan ampas kopi saat masih kuliah.
Scott Kennedy and Fergus Moore punya ide memanfaatkan ampas kopi saat masih kuliah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua pengusaha pengusaha Skotlandia, Scott Kennedy dan Fergus Moore, tengah mengembangkan penggunaan ampas kopi sebagai pengganti minyak sawit. Minyak hasil ekstrak kopi ditengarai mempunyai komponen yang sama dengan sawit.

Minyak sawit ditemukan di banyak produk rumah tangga, tetapi para pencinta lingkungan mengatakan perkebunan,sawit telah merusak hutan hujan di Asia. Para pelaku industri sekarang berada di bawah tekanan untuk mencari alternatif.

Baca juga : Dengan Serasi, Indonesia Bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia

Kennedy dan Moore muncul dengan ide mereka ketika bekerja di kedai kopi selama mereka kuliah di Universitas Strathclyde di Glasgow. Mereka melihat banyaknya limbah makanan.

Moore mengatakan kepada program BBC Good Morning Scotland di Radio BBC: "Sekitar 60 persen limbah kafe adalah ampas bubuk kopi. Di Skotlandia, jumlahnya mencapai sekitar 40.000 ton per tahun sedangkan di seluruh Inggris, lebih dari setengah juta ton," katanya.

Baca juga : Panasonic Percantik Pakaya Tower Limboto

Menjelaskan gagasan di balik perusahaan mereka, Revive Eco-nya, Moore mengatakan: "Minyak hasil ampas kopi bisa digunakan kegunaan di berbagai industri kosmetik, makanan dan minuman, produk rumah tangga. Kami sedang mengembangkan proses untuk mengekstrak dan memurnikan minyak ini."

Moore menambahkan, minyak dari ampas kopi memiliki semua komponen yang sama dengan minyak sawit.

Baca juga : Jaga Pasokan Listrik Pilpres, Jonan Minta PLN Koordinasi Dengan KPU

"Minyak sawit menjadi berita. Sangat menarik bagi kami bahwa kami berpotensi memberikan alternatif dan lebih berkelanjutan untuk semua industri yang saat ini menggunakan minyak sawit." Revive Eco akan mewakili Skotlandia dan Irlandia Utara dalam kompetisi Chivas Venture. Dua puluh perusahaan global bersaing dalam event ini. Moore mengatakan tentang ambisi perusahaan. "Jangka panjang, kami ingin membangun bisnis waralaba," tuturnya. "Kami lebih suka membangun proses baru di Roma, Paris, Berlin dan kota-kota peminum kopi lain di seluruh dunia." [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.