Dark/Light Mode

Israel Negara Teraman Dari Covid-19 Dalam Amukan Delta, Kok Bisa?

Selasa, 6 Juli 2021 01:00 WIB
Remaja Israel menerima vaksinasi di Magen David Adom, Tel Aviv, 4 Juli 2021. (Foto Flash90/Tomer Neuberg)
Remaja Israel menerima vaksinasi di Magen David Adom, Tel Aviv, 4 Juli 2021. (Foto Flash90/Tomer Neuberg)

 Sebelumnya 
Ran Balicer, kepala inovasi di Clalit Health Services, mengatakan: “Jika kami tidak begitu baik dalam hal vaksinasi, lockdown akan kembali membanyangi kita."

Meskipun memiliki populasi besar berusia 12 tahun dan lebih muda yang saat ini tidak dapat menerima suntikan, Israel mempertahankan reputasinya negara terbanyak melakukan vaksinasi terhadap warganya. Negara itu telah memvaksinasi lengkap 60 persen populasinya. 

Namun, jumlah kasus infeksi yang meningkat saat ini adalah masalah nyata. Negara akan dihadapkan lagi dengan kewajiban pemakaian masker di dalam ruangan, memperketat kontrol perbatasan, dan menunda peluncuran kembali pariwisata skala besar. 

Baca juga : Legislator PDIP Ajak Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen

Di rumah sakit, dokter bernapas lega. Beberapa orang yang telah divaksinasi namun terinfeksi tidak mengalami sakit parah. “Ini adalah berita yang sangat bagus,” Alon Hershko, Kepala Departemen Virus Corona di Hadassah Medical Center Yerusalem, mengatakan kepada The Times of Israel.

“Inilah yang kami antisipasi karena dengan divaksinasi, yang mengurangi keparahan penyakit," imbuhnya mengharapkan yang terbaik, tetapi bersiap untuk yang terburuk.

"Tidak mungkin kita bisa tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Tetapi kami telah mengumpulkan banyak pengalaman dengan virus, dan penyakit serius yang dapat ditimbulkannya.”

Baca juga : Tanpa PPKM Darurat, Kasus Aktif Covid-19 Di Jakarta Bisa Tembus 100 Ribu

Balicer merasa lega dan optimis tingkat vaksinasi yang meluas di seluruh kelompok usia dewasa melindungi terhadap penyebaran kasus yang besar, dan tingkat yang sangat tinggi warga yang tua (lebih dari 90%), yang paling berisiko terkena penyakit serius dan kematian.

Dalam analisis Balicer, ini tidak hanya mencegah morbiditas, tetapi juga memungkinkan kehidupan berlanjut seperti biasa, dengan institusi pendidikan, tempat kerja, dan tempat rekreasi semuanya beroperasi tanpa batasan, selain dari keharusan memakai masker.

“Kami masih salah satu negara yang paling banyak divaksinasi, yang berpotensi memberi kami ruang untuk mengambil keputusan yang lebih moderat daripada yang kami miliki beberapa bulan lalu, seandainya kami perlu menangani varian Delta saat itu,” kata Balicer.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.