Dark/Light Mode

Krisis Covid Jadi Krisis Politik

Cukup Di Malaysia Saja, Jangan Menular Ke Sini

Sabtu, 10 Juli 2021 07:40 WIB
Warga Malaysia kibarkan bendera hitam sebagai bentuk protes terhadap penanganan Covid-19. [Foto: Twitter @SteVoices]
Warga Malaysia kibarkan bendera hitam sebagai bentuk protes terhadap penanganan Covid-19. [Foto: Twitter @SteVoices]

 Sebelumnya 
Namun, usaha Muhyiddin Yassin itu tak membuahkan hasil positif. Bukannya menyusut, gerakan kibarkan bendera hitam makin membesar. Gerakan yang diprakarsai Sekretariat Solidaritas Rakyat (SSR) berencana kembali menggelar pengibaran bendera hitam selama tiga hari dimulai hari ini sampai Senin nanti.

Tak cuma di akar rumput, di tingkat elite, kekuatan Muhyiddin Yassin sudah pincang. Partai terbesar di Malaysia, UMNO, memutuskam menarik dukungan terhadap koalisi penyokong Muhyiddin Yassin.

Baca juga : Politik Malaysia Memanas Corona Makin Mengganas

Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Muhyiddin Yassin gagal menunaikan janji kepada partainya untuk menangani pemulihan ekonomi dan pandemi Corona. Menurut Zahid, janji itulah yang membuat UMNO mau memberi dukungan politik kepada Muhyiddin Yassin saat dipilih menjadi Perdana Menteri, Maret tahun lalu. Karena itu, UMNO mendesak Muhyiddin Yassin untuk mundur dengan hormat.

Gonjang-ganjing politik di negeri tetangga ini semoga saja tidak merembet ke Tanah Air. Situasi politik di Indonesia memang mulai menghangat. Berbagai kritikan yang ditujukan kepada pemerintah mulai bermunculan. Paling lantang antara lain disuarakan oleh Partai Demokrat. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mewanti-wanti pemerintah, jangan sampai jadi negara gagal.

Baca juga : Terinfeksi Covid-19, Kepala Tim Uji Klinis Vaksin Sinovac Meninggal Dunia

Cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii berharap pemerintah berlapang dada dan berjiwa besar terhadap berbagai kritik tersebut. Dia mengakui banyak kekurangan dan kelemahan di sana sini.

Pegamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin memprediksi, jika tak segera diantisipasi, krisis politik di Negeri Jiran tersebut bisa saja merembet ke Indonesia.

Baca juga : Covid-19, Jokowi Ingatkan Polri Jangan Lengah Jaga Keamanan

“Tanda-tandanya sudah tampak,” kata Ujang.

Dalam minggu ini misalnya, muncul isu ada menteri Jokowi yang akan mundur. Lalu kepercayaan publik terhadap pemerintah juga rendah dan menurun. “Jika tak betul-betul diantisipasi oleh pemerintah, ini tentu akan berbahaya,” kata Ujang, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.