Dark/Light Mode

Eropa Kudu Tanggung Jawab Atas Warga Afghanistan

Erdogan Tak Mau Turki Jadi Gudang Pengungsi

Sabtu, 21 Agustus 2021 05:10 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto : AP Photo/Burhan Ozbilici)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto : AP Photo/Burhan Ozbilici)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelombang pengungsi Afghanistan yang masih berdatangan membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersuara. Erdogan mendesak Eropa bertanggungjawab dan tidak lagi menjadikan negaranya sebagai gudang pengungsi.

Turki telah menampung seki­tar 5 juta pengungsi. Sekitar 3,6 juta dari Suriah dan 1,1 juta warga asing lainnya dari Yaman hingga Sudan. Ditambah lagi, pendatang ilegal yang masuk dari perbatasan.

Sejak Taliban memasuki Kabul akhir pekan kemarin, kon­disi Afghanistan makin kacau. Ratusan ribu warga Afghanistan melarikan diri dengan berbagai cara.

Baca juga : Presiden Afghanistan Janji Kembali, Ini Pengakuannya...

Mereka takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama Pemerintahan Taliban sebelumnya yang berakhir 20 tahun lalu.

“Eropa perlu bertanggung jawab atas warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu. Ankara telah mengambil tin­dakan di sepanjang perbatasan­nya dengan Iran,” tegas Erdogan, dikutip AFP, kemarin.

Iran merupakan rute utama bagi migran Afghanistan bergerak menuju Turki.

Baca juga : Tidur Di Pinggir Jalan, Stok Makanan Habis, Please Help

“Namun, Turki dapat terlibat dalam pembicaraan dengan pemerintah baru yang akan dibentuk oleh Taliban untuk membahas agenda bersama,” ucap Erdogan.

Sebelumnya, Taliban melaku­kan pertemuan dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid

 Karzai dan mantan Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah di Kabul. Pertemuan itu dikabarkan membahas isu pemerintahan.

Baca juga : Presiden Afghanistan Cari Bantuan Panglima Perang

Seorang juru bicara Karzai mengatakan, tujuan dari per­temuan itu untuk mendorong negosiasi dengan pemimpin Taliban di Doha, Qatar, Abdul Ghani Baradar.

Negara Tetangga Jaga Perbatasan

Di saat beberapa negara be­sar membuka tangan kepada pengungsi Afghanistan, negara tetangga yang berbatasan lang­sung dengan Afghanistan justru ragu menerima gelombang pengungsi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.