Dark/Light Mode

Eropa Kudu Tanggung Jawab Atas Warga Afghanistan

Erdogan Tak Mau Turki Jadi Gudang Pengungsi

Sabtu, 21 Agustus 2021 05:10 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto : AP Photo/Burhan Ozbilici)
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Foto : AP Photo/Burhan Ozbilici)

 Sebelumnya 
Para pejabat Pemerintahan Uzbekistan dan empat negara bekas Uni Soviet di Asia Tengah khawatir kebanjiran pengungsi. Ada tiga negara Asia Tengah berbagi perbatasan dengan Afghanistan, yaitu, Uzbekistan, Tajikistan dan Turkmenistan.

Ketiga negara itu menjaga ketat perbatasan. Uzbekistan memiliki panjang 150 kilome­ter dan penyeberangan utama melintasi Sungai Amu Darya adalah Jembatan Persahabatan buatan Soviet, yang selama beberapa dekade menjadi jalur transportasi utama.

Sejauh ini, lebih dari seribu pengungsi, termasuk tentara, telah diizinkan masuk sejak jatuhnya Kabul dan Kota Utara Mazar-i-Sharif yang terletak hanya 80 kilometer dari per­batasan.

Baca juga : Presiden Afghanistan Janji Kembali, Ini Pengakuannya...

Menurut laporan media Uzbekistan dan Rusia, ratusan pengungsi menyeberangi sungai, ratusan lainnya memasuki Uzbekistan melalui jembatan.

Beberapa warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, ditempatkan di tenda-tenda di padang rumput antara Jembatan Persahabatan dan Kota Termez.

Sedangkan ratusan lainnya, termasuk tentara yang setia kepada Presiden Ashraf Ghani yang diasingkan, diketahui berkumpul di dekat Jembatan Persahabatan.

Baca juga : Tidur Di Pinggir Jalan, Stok Makanan Habis, Please Help

Sementara, Turkmenistan tidak pernah berselisih dengan Taliban. Negeri ini malah disebut sering dikunjungi sejumlah petinggi Taliban di masa lalu.

Tajikistan memperkuat keamanan di perbatasan Afghanistan yang membentang hampir 1.400 kilometer melintasi Pegunungan Pamir. Negara itu menyiapkan 100 ribu tentara, 130 ribu tentara cadangan dan prajurit Rusia yang ditempatkan di sana.

Sementara di Kirgistan, hanya menerima dan mengeluarkan 500 visa pelajar untuk pemuda Afghanistan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.