Dark/Light Mode

140 Terluka

Ledakan Di Bandara Kabul Tewaskan 60 Warga Afghanistan, 13 Pasukan AS

Jumat, 27 Agustus 2021 08:41 WIB
140 Terluka Ledakan Di Bandara Kabul Tewaskan 60 Warga Afghanistan, 13 Pasukan AS

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua ledakan bom bunuh diri di sekitar Bandara Hamid Karzai, dan pria bersenjata yang menyerang kerumunan warga Afghanistan yang berbondong-bondong menuju bandara tersebut pada Kamis (26/8), mewarnai hari-hari terakhir evakuasi warga setempat di tengah kekuasaan Taliban.

Bom meledak beberapa jam setelah pemerintah Barat memperingatkan warganya untuk menjauh dari bandara, karena ancaman kelompok ISIS di Afghanistan.

BBC menyebut, ledakan pertama terjadi di dekat Hotel Baron pada pukul 18.00 waktu setempat. Dekat perimeter bandara.

Hotel tersebut digunakan ofisial Inggris, untuk memproses evakuasi warga yang ingin meninggalkan Afghanistan.

Ledakan itu kemudian diikuti bunyi tembakan, sebelum disusul ledakan kedua di dekat Abbey Gate, salah satu pintu masuk utama bandara.

Pejabat Afghanistan dan Amerika Serikat (AS) mengungkap, peristiwa mengerikan itu mengakibatkan sedikitnya 60 warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas.

Baca juga : Ledakan Di Bandara Kabul, Taliban Klaim 11 Orang Jadi Korban

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie menegaskan, serangan tersebut tidak akan menghentikan langkah untuk mengevakuasi warga Amerika dan lainnya. Penerbangan evakuasi masih akan terus berlanjut.

Pasukan keamanan sudah bersiaga di bandara. Rute alternatif untuk evakuasi juga sudah disiapkan.

"Sekitar 5.000 orang, kini sedang menunggu penerbangan di lapangan terbang," kata McKenzie seperti dikutip The Associated Press (AP), Jumat (27/8).

Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah pejabat Barat mendesak orang untuk meninggalkan bandara, mengantisipasi munculnya serangan besar. 

Namun, saran itu tidak diindahkan oleh sebagian besar warga Afghanistan, yang putus asa melarikan diri dari negara itu dalam beberapa hari terakhir evakuasi yang dipimpin Amerika. Sebelum, AS secara resmi mengakhiri kehadirannya selama 20 tahun, pada 31 Agustus mendatang.

Kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan di kanal berita Amaq. Afiliasi IS di Afghanistan disinyalir jauh lebih radikal ketimbang Taliban, yang baru-baru ini menguasai Afghanistan dalam sekejap.

Baca juga : Taliban: Stop Evakuasi Warga Afghanistan, Kami Butuh Mereka

AP menyebut, Taliban tidak terlibat dalam serangan itu. Mereka bahkan mengutuk ledakan tersebut.

Dalam pidato emosional dari Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden menegaskan, pertumpahan darah ini tidak akan membuat AS keluar dari Afghanistan lebih awal dari yang dijadwalkan.

Biden telah menginstruksikan militer AS untuk mengembangkan rencana menyerang IS.

“Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda. Anda harus membayarnya," kata Biden.

Para pejabat AS awalnya mengatakan, 11 Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut termasuk di antara mereka yang tewas. Pasukan AS lainnya meninggal beberapa jam kemudian, 18 terluka. Jumlah korban diprediksi bisa terus bertambah.

"Lebih dari 140 warga Afghanistan terluka," kata seorang pejabat Afghanistan.

Baca juga : Ini Kisah Menegangkan Awak Pesawat Skadron Udara 17 Evakuasi WNI Dari Afghanistan

Salah satu pembom menyerang orang-orang yang berdiri di dekat saluran air limbah. Sehingga, mayat langsung terlempar ke dalam kolam kotor tersebut.

Emergency, sebuah badan amal Italia yang mengoperasikan rumah sakit di Afghanistan, mengatakan telah menerima sedikitnya 60 pasien yang terluka dalam serangan bandara, di samping 10 korban meninggal dunia.

"Ahli bedah akan bekerja sampai malam," kata Marco Puntin, manajer badan amal di Afghanistan.

Korban luka memenuhi zona triase ke area fisioterapi, yang jumlah tempat tidurnya sudah ditambah. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.