Dark/Light Mode

Jelang Setahun Berkuasa Tiga Periode

Dikudeta Seorang Kolonel, Presiden Guinea Ditahan..

Selasa, 7 September 2021 06:30 WIB
Kolonel Mamady Doumbouya mengumumkan kudeta pemerintahan Guinea. (Foto: Istimewa).
Kolonel Mamady Doumbouya mengumumkan kudeta pemerintahan Guinea. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Pengumuman ini disambut sebagian warga turun ke jalan meneriakkan dukungan atas dijatuhkannya Conde. Seorang saksi mata Reuters melihat truk, pick-up dan kendaraan militer di­sertai pengendara sepeda motor membunyikan klakson di tengah teriakan massa. Seorang wanita di kediamannya meneriakkan, “Guinea Bebas! Bravo.

Doumbouya kemudian juga mengganti semua gubernur daerah dengan komandan mili­ter. Para menteri juga diundang ke pertemuan Senin (6/9). Bagi yang menolak dianggap mem­berontak.

Baca juga : Keberlanjutan Bisnis Gas Bumi Perlu Dukungan Pemerintah

Sementara pemimpin oposisi utama Guinea, Cellou Dalein Diallo, membantah rumor bahwa dia termasuk di antara mereka yang ditahan.

Untuk memastikan keamanan, militer juga meminta warga Guinea untuk membuat laporan, demi memastikan keselamatan warga dan properti mereka. Jam malam nasional akan diberlaku­kan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga : Mewah Meriah, Pesta Pernikahan Putra Presiden Nigeria Dengan Putri Emir Bichi

Menyikapi hal ini, via Twitter, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras perebutan kekuasaan di Guinea. “Saya pribadi mengikuti situasi di Guinea dengan sangat cermat. Saya sangat mengutuk setiap pengambilalihan Pemerintah dengan kekuatan senjata dan menyerukan pembebasan segera Presiden Alpha Conde,” ung­kapnya.

Ketua Uni Afrika Felix Tshisekedi dan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat juga mengutuk kudeta dan menuntut pembebasan segera Presiden Conde.

Baca juga : Permintaan Domestik Berperan Besar Terhadap Perbaikan Kinerja Emiten

Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan Uni Afrika juga mengutuk kudeta tersebut. Dalam sebuah pernyataan tertulis, ECOWAS mencatat bahwa integritas fisik Conde harus dihormati. Komunitas itu juga menyerukan pembebasan segera Conde dan mereka yang ditahan bersa­manya.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) juga menge­cam kudeta itu. “Tindakan ini dapat membatasi kemampuan Amerika Serikat dan mitra internasional Guinea lainnya untuk mendukung negara saat menavigasi jalan menuju per­satuan nasional dan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Guinea.” [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.