Dark/Light Mode

Kedutaan Besar Segera Dibentuk

Cetak Sejarah, Menlu Israel Berkunjung Ke Bahrain

Kamis, 30 September 2021 22:15 WIB
Menlu Israel Yair Lapid (kiri) disambut pejabat Bahrain, Abdullatif Al-Zayani (Foto: BBC)
Menlu Israel Yair Lapid (kiri) disambut pejabat Bahrain, Abdullatif Al-Zayani (Foto: BBC)

 Sebelumnya 
Bakar Ban

Meski Lapid disambut hangat, kantor berita AFP melaporkan, para penentang Kesepakatan Ibrahim membakar ban di pinggiran Manama, hingga mengepulkan asap hitam.

"Kunjungan Menlu Israel ke Bahrain adalah tindakan yang dengan tegas ditolak, dikutuk dan dikecam oleh rakyat Bahrain," kata Sheikh Hussein al-Daih, Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Oposisi Muslim Syiah terlarang Al-Wefaq.

Baca juga : BUMN Bakal Terpacu Berkinerja Lebih Baik

Tahun lalu, Al-Wefaq menggambarkan penandatanganan Kesepakatan Ibrahim sebagai "pengkhianatan terhadap Islam dan Arabisme", karena berangkat dari komitmen lama untuk tidak menormalkan hubungan dengan Israel. Sampai ada kemajuan menuju pembentukan negara Palestina merdeka.

Presiden Palestina bahkan menyebut kesepakatan itu sebagai bentuk penikaman dari belakang.

Sejak menjabat Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan koalisi yang dibentuk oleh Naftali Bennett pada Juni 2021,Lapid telah berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Maroko. Namun, ia belum melakukan perjalanan ke Sudan, yang hubungan baiknya dengan Israel belum berkembang.

Baca juga : Tahapan Pemilu Dan Pilkada Lambat, Bisa Bikin Kacau

Minggu (26/9), mitra Sudan Mariam al-Sadiq al-Mahdi menegaskan, tidak ada tanda-tanda normalisasi dengan Israel.

"Tidak ada pembicaraan di tingkat resmi mana pun," cetusnya kepada The National. 

Diperlakukan Sama

Baca juga : Syarief Hasan Desak Pemerintah Tetap Beri Tunjangan PNS Golongan Rendah

Dalam acara yang menandai ulang tahun pertama penandatanganan Kesepakatan Ibrahim pada awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjanji untuk menjaga agar normalisasi terus berjalan.

"Kami ingin memperluas lingkaran diplomasi damai, demi kepentingan negara-negara di kawasan dan di seluruh dunia. Kami ingin, Israel diperlakukan sama seperti negara-negara lain," katanya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.