Dark/Light Mode

Krisis Utang Dan Krisis BBM

Nasib AS Dan Inggris Jangan Nular Ke Sini

Jumat, 1 Oktober 2021 07:40 WIB
Inggris, dilanda krisis BBM. (Foto: Reuters)
Inggris, dilanda krisis BBM. (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain dibuat babak belur oleh virus Corona, Amerika Serikat dan Inggris saat ini lagi dibikin pusing oleh masalah lain yang juga cukup serius. AS lagi krisis utang hingga terancam gagal bayar. Sedangkan Inggris, dilanda krisis BBM. Semoga nasib buruk yang dialami AS dan Inggris tidak menular ke sini. Amin.

Di AS, Presiden Joe Biden lagi dilanda kecemasan terkait utang yang sudah mencapai Rp 400 ribu triliun. Sementara, kondisi keuangan negara sudah cekak. Jika permintaan untuk menaikkan batas utang tidak disetujui kongres pada 18 Oktober nanti, maka negara adidaya itu, bakal kehabisan uang.

Akibatnya, pemerintah tak punya duit untuk membayar berbagai keperluan di bulan Oktober. Mulai dari membayar gaji PNS, tentara, jaminan sosial, membiayai penanganan Corona, hingga untuk membayar utang. Kalau ini terjadi, maka ini sejarah pertama bagi AS gagal bayar utang.

Baca juga : Kapolri Tak Bosan Ingatkan Prokes Ketat Dan Vaksinasi

Salah satu langkah yang dilakukan Joe Biden yakni menerbitkan RUU Penangguhan Batas Utang. Dengan UU tersebut, batas utang bisa ditangguhkan atau dinaikkan. Dengan begitu, pemerintah bisa menerbitkan lagi obligasi untuk mencari utangan.

Sayangnya, sampai saat ini RUU tersebut masih belum bisa disahkan. Di DPR, RUU tersebut lolos. DPR yang dikuasai Partai Demokrat dengan mudah meloloskan RUU tersebut. Namun, saat dibawa ke Senat, nasib RUU tersendat. Senat yang dikuasai Partai Republik menolak RUU tersebut. Intinya, Republik tak ingin utang AS terus membengkak.

Sementara di Inggris, kondisi pemerintah dan masyarakatnya juga tidak kalah memprihatinkan. Dalam sepekan ini, Negeri Ratu Elizabeth itu, dilanda kelangkaan BBM, juga pasokan gas. Hal ini membuat tarif listrik naik hingga 250 persen dan distrubusi makanan terganggu.

Baca juga : Bupati Bintan Diduga Kongkalikong Dengan Anggota DPRD Kepri

Penyebab kelangkaan BBM, salah satunya karena Inggris kekurangan tenaga kerja sopir truk pengangkut bahan bakar tersebut. Ini terjadi karena pandemi, dan diperparah dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Beberapa pekerja sopir truk angkutan BBM dan truk-truk pengangkut komoditas lain ternyata banyak yang datang dari negara-negara luar Inggris Raya. Saat Brexit berlaku, Inggris kekurangan tenaga kerja pada sektor-sektor ini.

Agar kelangkaan BBM ini tidak semakin parah, Inggris sampai harus mengerahkan tentara untuk mengemudikan tanker bahan bakar ke pompa bensin yang kosong.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.