Dark/Light Mode

Corona Meroket, Ruang ICU Menipis

Singapura Tak Seenjoy NKRI

Jumat, 29 Oktober 2021 07:40 WIB
Ilustrasi Singapura. (Foto: Getty Images)
Ilustrasi Singapura. (Foto: Getty Images)

 Sebelumnya 
“Kementerian Kesehatan menyelidiki lonjakan kasus tak biasa dalam waktu singkat ini, dan memantau ketat tren ini dalam beberapa hari ke depan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura yang dikutip Reuters, kemarin.

Situasi di Singapura yang mulai gawat ini jadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah pasien yang kini masih dirawat di rumah sakit mencapai 1.777 orang. Itu dengan rincian 0,9 persen (308 pasien) membutuhkan suplementasi oksigen di bangsal umum. Sebanyak 0,1 persen (76 pasien) mengalami kondisi tidak stabil dan di bawah pengawasan ketat di ICU. Kemudian 0,1 persen (66 pasien) masih dalam kondisi kritis dan harus diinkubasi di ICU.

Baca juga : China Ketar-ketir, Australia Dan Singapura Babak Belur

Kondisi di Singapura ini berbeda dengan di Tanah Air yang kasus Coronanya sudah melandai. Mulai Minggu (24/10) kemarin, tidak ada lagi wilayah di Indonesia yang masih zona merah penyebaran Corona. Berbagai aturan yang sebelumnya dibatasi, kini sudah jauh dilonggarkan.

Meski ada kenaikan kasus per hari kemarin, Corona di Indonesia relatif bisa dikendalikan. Merujuk laporan Kementerian Kesehatan, total ada penambahan kasus positif sebanyak 723. DKI mencatat penambahan 131 kasus baru, dan Jawa Barat 111 kasus baru. Daerah lainnya mencatat kasus baru di bawah angka 100.

Baca juga : Singapura Tarik Rem Darurat

Bagaimana caranya mencegah menularnya Corona dari Singapura ke sini? Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyarankan agar menerapkan kewaspadaan di pintu masuk negara.

“Prinsipnya sama, menerapkan kewaspadaan di pintu masuk. dengan penerapan skrining ketat. Mulai dari datang harus divaksin lengkap, tiga hari sebelum datang ada tes PCR yang menyatakan negatif serta karantina 7-14 hari,” ujar Dicky.

Baca juga : Corona Melandai, PBNU Imbau Masyarakat Tak Euforia

Epidemiolog dari Universitas Diponegoro, Ari Udiyono, menilai bila pemerintah bisa menjalankan aturan dengan tegas, kiriman Corona dari Singapura bisa dicegah. Masalahnya, kata dia, pintu masuk dari singapura ke Indonesia tidak hanya lewat udara, tapi juga laut.

“Di sinilah perlu kerja keras dari Keimigrasian dan KKP menjaga ketat mobilisasi warga yang datang dari Singapura,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.