Dark/Light Mode

Kegamangan Beragama (2)

Minggu, 21 November 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Keadaan seperti ini juga sering mendorong orang mencari jalan pintas untuk menenangkan diri dengan sesuatu yang terlarang, seperti mencandu narkoba, bergabung dengan kelompok garis keras yang menawarkan jalan pintas ke Surga dengan melakukan bom bunuh diri, atau perbuatan-perbuatan lain yang melawan hukum.

Baca juga : Kegamangan Beragama (1)

Akhirnya, kita semua semakin sadar bahwa teori kepuasan hidupnya Abraham Maslow (1908-1970) tidak cukup. We need more! Yang kita butuhkan sesungguhnya ialah kedekatan diri dengan Tuhan (taqarrub ila Allah). Kepuasan sejati berujung ke Sana.

Baca juga : Batas Tanggung Jawab Pemimpin

Al-ghina, ghina al-nafs (kekayaan sejati adalah kekayaan batin). Untuk apa memilki rumah besar jika di dalamnya dirasakan seperti rumah sakit, yang isinya orang-orang sakit dan sedih. Untuk apa memiliki mobil mewah jika dirasakan seperti ambulans yang isinya orang mati atau setengah mati.

Baca juga : Al-Qur`an: Membumi Untuk Melangitkan (3)

Jika seandainya pengandaian dibenarkan, lebih baik kita berada di sebuah gubuk tetapi isinya surga daripada istana tetapi isinya neraka. Untuk itu, kita jangan hanya berpegang kepada kulit agama, tetapi juga kepada isinya.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.