Dark/Light Mode

Trend Islam Di AS (50)

Peran Efektif Masjid di AS

Selasa, 11 Juni 2019 09:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Masjid-masjid pada umumnya menjadi kekuatan perekat dan pemersatu (melting pot) yang sangat efektif di AS. Sebagaimana halnya rumah-rumah ibadah lain di AS, masjid menjadi kekuatan yang sangat efektif bagi pemimpin umat Islam (Imam) dan pemerintah untuk menyampaikan informasi sekaligus sebagai wadah untuk menegosiasikan ide-ide yang muncul dari pemerintah kepada komunitas muslim, tentu saja bekerja sama dengan imam-imam masjid.

Jika pemerintah, baik pemerintah federal maupun ketentuan pemerintah di level bawah, masjid adalah tempat yang paling efektif untuk melakukan sosialisasi. Walaupun ada internet atau media sosial lain sudah ada tetapi masjid secara psikologis lebih memudahkan untuk diterima.

Tradisi penyampaian kebijakan di masjid selain mendapatkan dukungan konstitusi juga dengan dukungan spiritual, karena biasanya pemerintah yang secara terbuka dan dengan penuh persahabatan berkunjung ke masjid sangat diterima baik oleh imam dan komunitas masjid itu, bahkan terkadang merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Teologi muslim sangat kental memperlakukan tamu dengan sangat terhormat. Hal ini disebabkan oleh adanya hadis Nabi yang menekankan pentingnya memuliakan tamu, sebagaimana dalam hadisnya dikatakan: iAkrim al-dhaif wa lau kana kafiran (muliakanlah tamunya sekalipun itu seorang kafir).

Baca juga : Halal Bi Halal

Sebagai orang yang pernah ditugasi menjaga Indonesian Islamic Center (IMAAM) di Washington DC, dan sekitarnya, penulis sering kedatangan berbagai macam tamu. Ada dari kalangan akademisi yang meneliti center kami, ada juga dari kelompok agama-agama lain untuk bersilaturrahim, dan ada juga dari kalangan pemerintah dan aparat keamanan dengan maksud menyampaikan beberapa kebijakan.

Kelompok yang terakhir ini tentu saja menjadi tamu istimewa bagi kami karena kehadiran mereka biasanya ada hal penting yang akan disampaikan secara khusus. Sebagai contoh, kebijakan pemerintah AS terhadap warga masyarakat yang over stay, yang memerlukan perpanjangan visa atau hal-hal lain yang berhubungan dengan imigran muslim.

Kami sering mendapatkan apresiasi dari pemerintah AS karena Center kami selalu kooperatif terhadap pemerintah AS. Kita berusaha untuk samasekali tidak bersentuhan dengan pemerintah AS dalam arti memiliki problem. Di Center kami di sana kita sering berdiskusi tentang sebuah kebijakan baru pemerintah AS, khususnya kebijakan luar negeri AS terhadap kelompok imigran.

Sebagai orang yang dituakan di Center, kami selalu mengingatkan para jamaah untuk senantiasa mengikuti aturan dan kebijakan pemerintah, termasuk mengimbau segenap warga untuk tidak melanggar hukum, walaupun itu menyangkut urusan tempat parkir atau disiplin berlalu lintas.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: American Muslim Youth (AMY)

Kita sebagai warga keturunan Indonesia merasa malu kalau ada anggota kami yang kena tiket (denda) karena pelanggaran berlalu lintas atau semacamnya. Masjid juga sangat efektif untuk terus menyambung tali silaturrahim antara sesama umat Islam, khususnya sesama umat Islam berlatar belakang keturunan bangsa Indonesia.

Masjid sering dijadikan tempat pengajian yang biasanya dirangkai dengan arisan keluarga untuk lebih mempererat tali silaturrahim antar sesama warga keturunan Indonesia. Kita bisa mencicipi makanan khas Indonesia yang selalu kita rindukan di luar negeri. Kita juga bisa menjadikan sarana untuk pembinaan agama kepada anak-anak kita yang tidak diajarkan di sekolah.

Isanya masjid-masjid di AS ramai digunakan orang untuk mengaji. Anak-anak mengikuti pengajian basic seni baca Al-Qur’an dan orang tua yang mengantarkan ke sekolah juga diberikan pengajian khusus yang dirangkai dengan shalat berjamaah.

Di negeri orang, apalagi di negeri berpenduduk mayoritas non muslim, kita betul- betul harus pro-aktif untuk menaati ketentuan ajaran agama tanpa harus diingatkan lagi oleh imam kita, karena sudah menjadi mafhum manakala ada orang yang mempunyai hajat besar dan tidak bisa lagi menunda terlalu lama, kita ikut meringankan beban kelompok dengan ikut serta berpartisipasi dalam berbagai hal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Baca juga : Mengenal Ormas Islam Di AS: The Islamic Center of America (ICA)

Belum tentu di masjid-masjid besar dengan jamaah yang besar bisa mencicipi keakraban satu sama lain di negeri orang di dalam masjid, subhanallah masya Allah. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.