Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Sebelumnya
Konflik keras antara TNI –khususnya Angkatan Darat– dengan PKI dimulai sejak meletusnya “Madiun affair” pada September 1948. Musso, tokoh PKI, didukung oleh laskar merah, tiba-tiba memproklamirkan berdirinya Negara Soviet Madiun pada 18 September 1948.
Presiden Soekarno menjawabnya dengan pidato yang keras sekali: “Pilih Republik Indonesia Soekarno-Hatta atau Musso!”. Pemberontakan PKI dijawab dengan pengerahan militer pasukan dari Divisi Siliwangi yang ketika itu sedang siap-siap melawan Agresi Militer Belanda. Musso ditembak mati dalam pengejaran Gerakan Madiun dalam tempo singkat.
Baca juga : Gebrakan Andika Di Papua
Pemberontakan kedua PKI –menurut keyakinan TNI-AD, adalah kudeta PKI pada 30 September 1965. Sebelum tragedi berdarah itu pecah, PKI tampaknya sudah disusupi oleh sejumlah oknum TNI, khususnya Angkatan Darat –seperti Brigjen Soepardjo dan Letkol Untung.
Setelah pemberontakan G30S/PKI ditumpas habis oleh ABRI, Pemerintah Orde Baru pimpinan Soeharto mengunci rapat-rapat peluang PKI untuk bangkit kembali atau berkuasa kembali. Operasi militer besar-besaran pun dilancarkan untuk mengejar sisa-sisa dan simpatisan PKI di berbagai wilayah.
Baca juga : Antara Migor & Penundaan Pemilu
MPRS mengeluarkan TAP No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, pernyataan sebagai Organisasi Terlarang di seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninsme.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.