Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tantangan Global Umat Masa Depan (1)

Agama Semakin Berjarak Dengan Para Pemeluknya

Jumat, 27 Mei 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sayang sekali, Geertz, ahli antropologi agama senior dari Amerika Serikat yang melakukan penelitian doktornya di Indonesia ini, keburu wafat sebelum menyaksikan predik­sinya menjelma menjadi suatu kenyataan.

Apa yang pernah diprediksi Geertz kini banyak melanda umat beragama. Antara konsep ajaran dan realitas sosial semakin berjarak, sehingga tidak jarang kita temukan orang mengalami disorientasi dan kepribadian ganda dalam ke­hidupan beragama.

Baca juga : Menikmati Penderitaan

Ada suasana hipokrit dan antagonistik yang dialami banyak orang dewasa ini. Dari satu sisi ia harus berpegang teguh terhadap ajaran agamanya, tetapi pada sisi lain, realitas sosial kehidupannya begitu banyak berubah dengan cepat, sehingga terjadi jarak yang semakin melebar antara agama dan para pemeluknya.

Sebagai seorang yang beragama di abad metaverse ini, kita sering mengesankan agama itu terlalu normatif, lebih bersifat dogmatis, doktrinal, membatasi, lebih berorientasi masa lampau, terkesan konservatif, statis, terlalu tekstual, emosional, lebih bersifat kualitatif dan pendekatannya lebih bersifat deduktif.

Baca juga : Bersahabat Dengan Musibah

Sementara dalam kehidupan ril, masyarakat sedemikian rasionalnya, bahkan cenderung liberal, membebaskan, lebih berorientasi masa depan, lebih dinamis dan mobile, sofisticated, lebih bersifat kuantitatif dan pendekatannya lebih bersifat induktif.

Tentu saja memecahkan persoalan ini tidak mudah, karena dimensinya sangat kompleks. Yang pasti, uamt beragama ditun­tut sesegera mungkin melakukan penyerasian antara tuntunan agama dan tuntutan kehidupan ril dalam masyarakat.

Baca juga : Masjid Nabi Untuk Pertunjukan Seni

Laju perkembangan globalisasi yang dipicu oleh perkem­bangan sains dan teknologi serta media informasi, teleko­munikasi, dan transportasi yang begitu canggih. Akibat perkembangan yang sedemikian cepat ini, melahirkan multiple shock, kekagetan multi dimensi dalam masyarakat, bukan saja cultural shock seperti yang pernah diprediksi Alfin Toffler di tahun 1980-an. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.