Dark/Light Mode

Tantangan Global Umat Masa Depan (16)

Menguatnya Imigran Muslim Di Negara Maju

Selasa, 14 Juni 2022 06:42 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Soal loyar ke negeri asal itu merupakan hak asasi manu­sia. Bukan saja komunitas muslim melakukan hal itu tetapi menurut Prof Haddad dan Prof Esposito agama-agama lain juga melakukan hal yang sama. Mereka membandingkan komunitas Kristen, Katolok, Yahudi, dan Islam di AS sebagai agama yang memilki kedekatan secara primordial yakni sebagai sama-sama sebagai agama anak cucu Ibrahim (Abrahamic Religion). Komunitas Yahudi yang kaya mem­bantu negeri leluhurnya di Israel. Emikian pula komunitas imigran beragama lain memiliki kedekatan secara khusus dengan negeri leluhurnya, namun itu semua tidak bisa diartikan sebagai warga Negara hipokrit. Mereka semua mencintai dan berjuang untuk negaranya, meskipun mereka juga tetap menjalin kemunikasi dengan keluarga dan tokoh-tokoh spiritual di negeri leluhurnya.

Baca juga : Memahami Hidup Dan Matinya Sebuah Rezim Dalam Al-Qur`an (1)

Pemerintah AS Eropa tidak memiliki phobia terhadap imi­gran muslim, terutama yang sudah tinggal lama di negeri mer­eka. Hasil survey Gallaup’s World Poll yang dibukukan dengan judul: Who Speks for Islam? Juga menyimpulkan bahwa imigran muslim bukan merupakan ancaman, kerena mereka dating ke negeri barunya untuk mencari rezki dengan tenang, tidak setuju dengan segala bentuk kekerasan, menampilkan diri sebagai muslim moderat, dan mau tunduk di bawah adminis­trasi pemerintahan. Bahkan imigran muslim AS menjadi juru bicara Islam yang baik dan meyakinkan di AS.

Baca juga : Mencegah Lahirnya Multi Radikalisme

Imigran muslim di negara-negara maju semakin hari se­makin menunjukkan adaptasinya yang lebih baik. Mereka bahkan bisa menjadi juru bicara moderat di tengah men­ingkatnya fenomena islamophobia di falam masyarakat. Kalangan pemilik modal cenderung tidak keberatan dengan kaum imigran ini karena mereka bisa mengupah mereka dengan upah jauh lebih rendah daripada upa generasi lokal mereka. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.