Dark/Light Mode
Menghemat Politik Identitas (6)
Reformulasi Etika Politik Islam
Sebelumnya
Sudah saatnya diformulasikan suatu konsep baru dengan tetap berdasar dari landasan yang sama, yaitu nilai-nilai etika berpolitik di dalam Al-Qur’an dan hadis, tetapi dikemas sedemikian ruma, sehingga nilai-nilai agama bisa diaktualisasikan di dalam tatanan kehidupan bernegara. Agama dan negara bisa saling mengontrol satu sama lain.
Agama bisa mengontrol negara agar tidak jatuh menjadi negara sekuler. Namun, negara juga melakukan fungsi kontrol terhadap penerapan ajaran agama agar nilai-nilai agama yang hidup di dalamnya tetap rukun dan tidak berhadap-hadapan satu sama lain.
Baca juga : Tidak Ada Kata Politik (Siyasah) Dalam Al-Qur`an
Jika negara berada dalam kontrol ketat agama maka ketika itu negara menjadi subordinasi dari kekuatan agama dan negara itu bisa menjadi negara agama, seperti yang pernah ditampilkan sejumlah negara agama, misalnya negara Republik Islam Iran, Pakistan, Afganistan, dan negara-negara mayoritas muslim lainnya.
Sebaliknya jika negara mengontrol ketat agama maka agama akan menjadi subordinasi kekuatan negara yang diwakili pemerintah. Jika ini terjadi maka dikhawatirkan bisa terjadi dua hal. Pertama, agama dirangkul dan dijadikan kekuatan legitimasi penguasa untuk meraih loyalitas dan dukungan. Kedua agama dijadikan target atau sasaran kebijakan, dan samasekali tidak diberikan kesempatan untuk memperoleh eksistensi dan pengaruh luas di dalam masyarakat, karena agama dianggap sebagai rival yang juga menuntut loyalitas masyarakat.
Baca juga : Etik Politik Identitas Dalam Al-Quran
Dalam konteks Indonesia, nilai-nilai ajaran Islam dapat diformulasikan sedemikian rupa sehingga nilai-nilainya tetap kontributif terhadap negara. Negara pada satu sisi mendapatkan penguatan substanstif nilai-nilai ajaran Islam tetapi pada sisi lain Negara tidak terkesan menerapkan politik identitas. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.