Dark/Light Mode

Hakikat Silaturahmi (9)

Bersilaturahmi Dengan Alam Makrokosmos

Senin, 8 Mei 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Alam semesta atau biasa disebut alam makrokosmos (al-‘alam al-kabir). Manusia biasa disebut sebagai makhluk mikrokosmos (al-‘alam al-shagir) karena keseluruhan unsur makrokosmos terhimpun di dalam diri manusia.

Yang dimaksud alam makrokosmos dalam tulisan ini ialah segala sesuatu selain Allah SWT (kullu ma siwa Allah).

Al-Qur’an mengisyaratkan adanya silaturahmi dengan alam raya, selain sesama umat manusia.

Bersilaturahmi dengan sesa­ma umat manusia sudah lazim, terutama pasca lebaran Idul Fitri. Bahkan sudah dilem­bagakan dalam bentuk halal bihalal.

Baca juga : Silaturahmi Antar Umat Beragama

Akan tetapi bersilaturahmi dengan alam raya sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan (ukhuwwah makhluqiyyah), terasa masih langka dan belum terlembagakan.

Padahal, Rasulullah telah mencontohkan silaturahmi dan menjalin hubungan ke­akraban dengan lingkungan sekitarnya.

Seperti, lingkungan alam, misalnya tanah, air, dan langit. Lalu, lingkungan hidup seperti fauna dan flora.

Serta, lingkungan makhluk spiritual seperti bangsa jin, malaikat, dan para arwah ma­nusia yang telah mendahului kita.

Baca juga : Bersilaturahmi Dengan Orang Yang Sudah Wafat

Dalam kamus Tuhan tidak ada istilah ’benda mati’. Istilah benda mati hanya dikenal dalam kamus manusia biasa.

Hal ini ditegaskan di dalam Al-Qur’an: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka”. (Q.S. /17:44).

Bersilaturahmi dengan mereka tidak kalah pentingnya dengan manusia. Gagal membangun silaturahmi dan keakraban dengan makhluk makrokosmos bisa membawa malapetaka bagi manusia.

Hal ini sudah diingatkan Tuhan di dalam Al-Qur’an: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan ma­nusia)” (Q.S. 30:41).

Baca juga : Ukhuwah Islamiyah

Silaturahmi dengan benda-benda mati banyak dicontohkan Rasulullah SAW. Antara lain ia melarang keras mence­mari air; baik genangan air (al-ma’ al-rakid) maupun air yang mengalir (al-ma’ al-jari), suara tasbih butiran pasir di tangan Rasulullah, batu keras menjadi lunak saat penggalian Khandak, dan kasus di dinding dan daun pintu yang berbicara kepada Nabi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.