Dark/Light Mode

Menggagas Fikih siyasah Indonesia (9)

Pengalaman Suksesi Pasca Khulafaur Rasidin

Jumat, 26 Mei 2023 05:50 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Suksesi yang ditampilkan secara turun temurun pasca Ali Ibn Abi Thalib lebih cenderung monoton dan terkesan otoriter.

Bukan saja karena para khalifah yang ditunjuk berasal dari kalangan non ulama, tetapi pada umumnya murni sebagai politikus sejati.

Akibatnya, roda pemerintahan ditandai dengan munculnya keresahan-keresahan secara sporadis yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Muawiyah bin Abu Sufyan (602-680M) merupakan khalifah pertama dari Bani Umayyah dan penah menjadi juru tulis Nabi Muhammad SAW.

Baca juga : Pengalaman Suksesi Ali ibn Abi Thalib

Ia agak telat masuk Islam pada tahun ke-7 H. Kalangan Syi’ah menganggap Muawiyah tidak mengakuinya sebagai khalifah dan Sahabat Nabi, karena dianggap telah menyimpang setelah Nabi meninggal.

Ia menjabat khalifah dari tahun 661 sampai 680M. Ia dianggap picik oleh kelompok Syi’ah karena melibatkan Amru bin Ash yang menipu Abu Musa Al Asy'ari (wakil Ali) dalam kasus Perang Shiffin.

Persoalan Mu’awiyah berawal sejak terbunuhnya Utsman. Saat itu ada beberapa reaksi di dalam masyarakat.

Pertama, mereka mengusulkan agar pembunuhnya harus diqishash secepatnya sebelum Ali dibai’at dan ini pendapat Muawiyah cs.

Baca juga : Pengalaman Suksesi Utsman ibn `Affan

Kedua, Ali harus dibai’at dulu baru, diamanahkan untuk mencari dan mengqishash pelakunya.

Ketiga, dan ini pendapat Ali, qishash ditunda pelaksanaannya sampai betul-betul keadaan terkendali.

Pendapat ini didukung oleh mayoritas sahabat senior, khususnya pendukung Ali.

Keempat, ada sekelompok orang yang mengasingkan diri (uzlah) dan tidak ingin terlibat dalam perang saudara ini.

Baca juga : Pengalaman Suksesi Umar Ibn Khattab

Mereka meninggalkan pusat konflik menuju ke satu tempat yang lebih netral. Kelompok ini didukung antara lain Abdullah bin Umar, Saad bin Abi Waqqash, dll.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.