Dark/Light Mode

Beda Antara Kritik Dan Hina

Selasa, 8 Agustus 2023 06:35 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Ada yang berpendapat kritik boleh asal ada batasannya; tidak boleh kasar. Karena presiden adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab yang sungguh besar dan berat yang sepatutnya dihargai atas kerja kerasnya. Namun, istilah “kasar” kadang dinilai subyektif, sulit diberikan batasannya; sulit diberikan ukuran “kasar”. Satu istilah bisa dikatakan “kasar” oleh suku-suku lain, tapi dianggap normal oleh suku lain. Yang jelas, kritik seyogianya didukung oleh argumentasi yang jelas dan kuat.

Pada era Orde Baru dipisahkan juga antara jargon “kritik terbuka” dan “kritik tertutup”. Kritik sebaiknya tertutup, jangan terbuka, kata penguasa. Jika terbuka, Anda sama juga mempermalukan pemimpin secara luas. Maka, marahlah yang jadi sasaran karena orang banyak mengetahuinya. Sebaliknya, kami tidak setuju jika kritik sebaiknya dilontarkan tertutup. Kenapa? Pemimpin yang dikritik bisa saja berdiam diri. Toh, ia pikir publik tidak tahu/tidak membaca kritik tersebut. Efektifivitas kritik antara lain memang dibaca dan diketahui orang banyak. Sekali lagi, kritik itu salah satu alat kontrol rakyat terhadap pemimpin. Dalam sistem demokrasi, rakyat yang memilih dan menjatuhkan pemimpin secara konstitusional. Peran kritik dalam hal ini amat penting.

Baca juga : Kontroversi OTT Kepala Basarnas

Antara kritik dan hinaan? Dua istilah ini adakalanya dianggap “satu kesatuan” atau harus dipisahkan karena maknanya yang berbeda?

Kritik umumnya ditujukan pada kebijakan yang dibuat atau dilaksanakan oleh seorang pemimpin; Apakah ada penyimpangan atau melanggar hukum Ketika seorang pemimpin melaksanakan kebijaksanaannya; bahkan mungkin melakukan korupsi ; apalagi korupsi gila-gilaan. Sebaliknya, menghina masuk ke ranah pribadi, atau martabat seseorang. Yang bikin orang marah, biasanya, karena kecaman itu sudah masuk ke ranah pribadi. “Pemimpin yang goblok”, “pemimpin yang merampok uang rakyat padahal hukum belum menentukannya. Kritik yang disampaikan kepada pemimpin dengan sasaran menyerang, atau menjatuhkan harga diri atau martabatnya.

Baca juga : Perang Rusia Vs Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022

Tentu pengkritik kerapkali berusaha mengeles jika dituding telah menghina pemimpin. “Yang saya lontarkan semata-mata kritik yang menjadi hak saya sebagai rakyat, bukan menghina”. Dalam persidangan pidana, terjadilah silat lidah antara kedua belah pihak: apakah betul yang dilontarkan adalah penghinaan atau masih dalam batas kritik.”
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.