Dark/Light Mode

Beda Antara Kritik Dan Hina

Selasa, 8 Agustus 2023 06:35 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Banyak orang berkata kritik harus konstruktif, jangan kritik pendapat orang lain semata-mata untuk mengkritik saja. Setelah mengkritik, kemukakan dong bagaimana solusi masalah yang Anda kritik, jangan asal ngomong. Pendapat seperti ini sebenarnya salah!

Jika saya suatu hari masuk ke rumah makan dan pesan semangkok sop buntut dan sop buntut itu menurut saya tidak enak, sangat hambar, lalu saya kemukakan pendapat saya itu ke luar, apakah saya tidak berhak mengeluarkan pendapat demikian, karena ada orang lain yang serta-merta menyerang saya: Bikinlah sop buntut yang enak, baru Anda berhak melontarkan pendapat.

Baca juga : Kontroversi OTT Kepala Basarnas

Apakah saya harus jadi chef lebih dulu sebelum berhak melontarkan kritik tentang masakan sop buntut?

Apakah saya harus jadi presiden dulu sebelum saya lontarkan kritik kepada presiden? Tentu tidak ada aturan seperti ini di seantero dunia.

Baca juga : Perang Rusia Vs Ukraina, Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022

Arief Budiman ketika jadi mahasiswa, ramai-ramai melancarkan kritik terhadap Presiden Soeharto karena gagasannya membangun Taman Mini. Proyek mercusar itu “dicap” buang-buang duit dan tidak bermanfaat untuk rakyat. Hampir tiap hari mereka melancarkan aksi demo-demo. Pemerintah melancarkan tindakan represif, bahkan “membuang” para pendemo berani itu ke luar negeri (baca: menyekolahkan mereka ke luar negeri). Beberapa di antara mereka pun hengkang ke luar negeri sekolah. Mereka tampaknya bahagia; pulang dari luar negeri mereka menggondol gelar Doktor dari universitas-universitas kondang seperti Harvard University.

Pernah juga ada seorang presiden kita yang kesal sampai marah karena sering dikritik oleh media, lalu dia marah-marah menyerang media: Wong sekali-sekali jadi presiden dong, jangan bisanya kritik melulu. Ada wartawan yang iseng membalas dumelan sang presiden kita: Ya, turun saja sebagai presiden jika enggak mau dikritik.

Baca juga : PSSI Harus Berantas Judi Bola

Sekali lagi, presiden dikritik memang sudah hak rakyat sebagai bagian dari kontrol atau pengawasan rakyat terhadap pemimpinnya. Masalahnya: bagaimana cara mengkritik?
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.