Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (89)

Mencontoh Ketegasan Nabi Terhadap Korupsi (2)

Minggu, 10 September 2023 05:45 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam satu hadis riwayat Abi Daud disebutkan, suatu saat ada seorang sahabat meninggal dunia saat perang Khaibar berkecamuk. Para sahabat menyampaikan ke Nabi, siapa tahu Nabi berkenan memimpin shalat jenazah untuknya. Nabi menyampaikan kepada para sahabat dengan mengatakan: “Shalatkanlah kawanmu itu”.

Para sahabat kaget, biasanya Rasulullah SAW selalu menjadi imam shalat jenazah pada sahabatnya. Nabi melanjutkan perkataannya dengan menga­takan: “Rekanmu itu korupsi di dalam peperangan”. Setelah dicek, ternyata di dalam diri sahabat itu mengantongi manik-manik milik seorang Yahudi yang harganya tidak lebih dari dua dirham, tetapi tidak disetor bersama harta ganimah.

Baca juga : Mencontoh Ketegasan Nabi Terhadap Korupsi (1)

Dalam kesempatan lain, sebagaimana diceritakan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah bahwa ketika menuruni sebuah lembah, seorang budak sedang berdiri melepaskan pelananya, tiba-tiba sebuah anak panah melesat tepat mengenai dirinya ­hingga meninggal. Abu Hurairah berkomentar, semoga orang ini masuk surga. Nabi me­nanggapi dengan mengatakan: “Tidak mungkin! Demi Zat Yang Menguasai Muhammad, Demi Zat yang menguasai diri Muhammad, ada sehelai baju yang dikorupsi orang ini saat terjadi perang Khaibar dan tidak dimasukkannya sebagai bagian dari harta rampasan. Baju itu akan membakarnya di neraka”. (HR. Imam Bukhari).

Kedua hadis di atas menunjukkan betapa tegas sikap Nabi terhadap KKN. Kali ini Nabi menunjukkan kepada kita ­hanya manik-manik kecil seharga dua dirham, yang nilainya pada masa Nabi setara dengan 0,85 gram emas, tetap Nabi menolak untuk menshalati jenazah sahabatnya.

Baca juga : Menutup Pintu Korupsi: Sogok (Risywah)

Demikian pula sahabat yang kedua, hanya karena selembar baju yang tidak disetorkan kepada Baitul Mal membuatnya tidak ingin menyalati yang bersangkutan. Ini menunjukkan, sekecil apapun nilai korupsi itu tidak bisa ditolerir oleh Nabi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.