Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (6)

Fenomena New Consciousnes (2)

Selasa, 19 September 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kini dunia seolah menyesal. Alam semesta yang tadinya begitu bersahabat dengan manusia kini saling mengancam dan bahkan saling menghancurkan satu sama lain.

Kini sudah saat­nya orang perlu melaksanakan konsorsiom tentang keselamatan dan kehormonisan ­antara manusia, alam, dan semesta.

Baca juga : Alur Berfikir Logos

Namun sangat disayangkan dunia Barat sudah terlanjur melakukan eksplotasi yang cenderung melampaui batas. Kini sudah saatnya kita membangkitkan kesadaran ­baru (new consciousnes) di dalam dunia intelektual dan dunia akademik, ­terutama ­untuk sesegera ­mungkin menge­valuasi kurikulum yang lebih efektif dan efisien.

Kekeliruan dunia barat di dalam zaman revolu­siner ­(enlightenment) saat itu ialah terlalu berat mendukung kalangan ilmuan sekuler yang menggunakan dunia logos.

Baca juga : Alur Berfikir Mitos

Alam ­betul-betul alam semesta dipersepsikan sebagai benda-benda padat yang ­sama sekali terpisah dan tidak ada hungan­nya dengan kehidupan manusia. Manusia diposisikan ­seba­gai subyek dan alam semesta sebagai obyek. Se­mentara di dunia Timur menganggap dunia ini tidak perlu digoda untuk meniru peradaban barat terhadap alam semesta.

Menurut Armstrong dalam karyanya The Sacred Nature, para pemikir barat, seperti John Duns Scotus (1265-1308), bisa disebut filsuf pertama yang mengembangkan teologi rasional yang nyaris saintifik. Sebagai akibatnya, di dunia Kristen Barat, mulai menggangap Tuhan sebagai suatu makhluk lain meskipun dari jenis yang lebih tinggi yang terpisah dari  “Wujud itu Sendiri”. 

Baca juga : Antara Logos Dan Mitos (2)

Agak mirip dengan Filusuf Inggris, Francis Bacon (1561-1626),  yang berpen­da­pat manusia bisa menemu­kan hukum-hukum yang menga­tur kekuatan-kekuatan ini dan nantinya akan mampu mengeksploitasi alam untuk kepentingan mereka sendiri. Bagi Bacon, pengetahuan adalah kekuasaan. Tuhan telah memberikan manusia perintah yang jelas untuk memenuhi bumi dan menaklukkannya.

Mereka harus mengendali­kan dan menundukkan bumi ­se­perti yang telah diperintahkan Tuhan. Alam bukan lagi seba­gai teofani, penyingkapan Sang Ilahi tetapi alam adalah komoditas yang harus di­eksploitasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.