Dark/Light Mode
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Teologi Lingkungan Hidup (69), Pandangan Kosmologi Islam (6)
Mengenal Tingkatan Wujud Maratib al-Wujud
RM.id Rakyat Merdeka - Dalam pandangan kosmologi Islam, segala sesuatu selain Allah adalah alam. Hanya saja alam itu bertingkat-tingkat. Baik dilihat dari sifat-sifat dan kualitasnya maupun menurut tingkatan kuantitasnya. Namun keseluruhan tingkatan wujud (maratib al-wujud) ditentukan dari kedekatan alam itu dengan Sang Maha Wujud (wajib al-wujud).
Bahkan hakekat tingkatan-tingkatan wujud dan alam itu tidak lain adalah manivestasi Sang Maha Wujud itu sendiri, sebagaimana pernah diuraikan dalam konsep tajalli dalam artikel terdahulu.
Tingkatan pertama tentu saja ialah wujud Ahadiyah, yang merupakan primakausa dari segala wujud yang ada, yaitu Allah SWT. Dia pada mulanya hanya Dia sendiri tanpa ada entitas yang menyertai-Nya, makanya disebut level rahasia dari segala rahasia (sir al-asrar/ sacred of the sacred) atau biasa distilahkan dengan level Ahadiyah (The One and Only).
Baca juga : Doktrin Trilogi: Antara Ibn ’Arabi dan Plotinus
Dalam hadis disebutkan bahwa Allah SWT pada mulanya Ia hanya sendiri dan Ia ingin mengenali diri-Nya lalu dimanivestasikan dari diri-Nya entitas nama-nama-Nya. Level nama-nama ini nantinya disebut entitas pemanen (eternal entity).
Level ini juga biasa diistilahkan dengan level wahiduyah, Nur Muhammad, Asma’ al-Husna, Nufus al-al-Rahman, dll. Level ini belum bisa disebut dengan alam, karena alam ialah di luar dari dirinya (al-a’yan al-kharijiy).
Level Wahidi atau al-a’yan al-tsabitah ini sangat penting dalam studi Islam, karena level inilah nanti disebut sebagai kehadiran universal (al-Hadarat al-Kulliyyah) atau kehadiran gaib mutlak (al-Hadrat Al-Ghaib al-Mutlaq). Level inilah nantinya yang “melahirkan” alam semesta dengan berbagai tingkatannya.
Baca juga : Doktrin Trilogi: Antara Tajalli dan Pantheisme
Level Wahidiyah ini dapat juga disebut level paling tinggi, meskipun ada sisi lain dari diri-Nya lebih substansial lagi disebut level Ahadiyah, namun tidak pernah dibahas karena memang tidak ada siapapun yang bisa membahasnya selin diri-Nya sendiri.
Yang sejauh dapat dibahas ialah sejauh apa yang diperkenalkan kepada kita melalui entitas nama-nama-Nya. Karena itu level ini sering disebut level paling tinggi yang sering diistilahkan dengan al-‘Aql al-Awwal (the First Intellect), yang meliputi seluruh universalitas (kulliyyat) haqiqat-haqiqat ‘alam, termasuk form-formnya secara “al-ijmal” (undifferentiated),.
Ia mewujud dalam bentuk alam universal yang dengannya akan dikenali Nama Al-Rahman. Dengan kata lain, al-‘Aql al-Awwal adalah mazhar Nama Al-Rahman. Nama Al-Rahman memanifestasi dalam bentuk al-‘Aql al-Awwal.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.