Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (59)

Belajar dari Kosmologi Budha (3)

Selasa, 14 November 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Salahsatu ajaran ini agama Budha ialah memi­liki sifat cita kasih (maitri/ metta) dan Kasih Sayang (ka­runa). Jalan untuk mencapai Kebuddhaan ialah dengan melenyapkan ketidaktahuan atau kebodohan batin yang dimiliki oleh manusia. Pada waktu Pangeran Siddharta meninggalkan kehidupan du­niawi, ia telah mengikrarkan Empat Prasetya yang berdasar­kan Cinta Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas, yaitu: 1) Berusaha menolong semua makhluk, tanpa mem­bedakan apakah itu makhluk manusia, tumbuhan, atau Bi­natang, bahkan benda-benda alam lainnya. 2) Mempelajari, menghayati, dan mengamal­kan Dharma, yakni kesetiaan yang dituntut bagi para warga Budhis untuk dimanifestasikan di dalam kehidupan social kemasyarakatan, termasuk keharmonisan dengan ling­kungan alam. 3) Berusaha mencapai Pencerahan Sem­purna, yakni sedapat mungkin mencontoh kehidupan Sang Budha suci (Budha Gautama).

Baca juga : Belajar dari Kosmologi Budha (2)

Sang Budha Gautama pertama kali melatih dirinya untuk melaksanakan amal kebajikan kepada semua makhluk dengan menghindar­kan diri dari sepuluh tindakan yang diakibatkan oleh tubuh, ucapan dan pikiran. Untuk memelihara tubuh (kaya), ia menghindari pembunuhan, pencurian, perbuatan jinah. Untuk memelihara ucapan (vaci) ia menghindari pe­nipuan, pembicaraan fitnah, pengucapan kasar, percaka­pan tiada manfaat; dan Untuk memelihara pikiran (mano) ia menghindari kemelekatan, niat buruk, dan kepercayaan yang salah.

Baca juga : Belajar dari Kosmologi Budha (1)

Cinta kasih dan kasih sayang seorang Budhis adalah cinta kasih untuk kebahagiaan semua makhluk seperti orang tua mencintai anak-anaknya, dan mengharapkan berkah tertinggi terlimpah kepada mereka. Sesungguhnya bukan hanya kepada sesama umat manusia tetapi juga sesama makhluk lain seperti Bina­tang dan tumbuh-tumbuhan. Ini mengingatkan kita ke­pada sebuah falsafah kuno Tatwan Asih, yang intinya engkau adalah aku dan aku adalah engkau. Saya tidak perlu menyesal jika mem­berikan sesuatu kepada orang atau pihak lain kerena itu adalah aku. Rumput yang sedang menguning karena tidak pernah disiram air hu­jan ia siram karena rumput itu adalah aku. Kucing yang ditinggal pulang tetangganya ia beri makan karena kucing itu adalah dirinya. Siapa pun yang mebutuhkan bantuan dan pertolongan adalah dirinya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.