Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (79)

Bagaimana Memakmurkan Alam?

Minggu, 10 Desember 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika manusia disebut sebagai “perusak alam” (ifsad al-ardh/Q.S. al-Rum/30:41) maka manusia pun disebut sebagai “pemakmur alam” (insya’ al-ardh/Q.S. Hud/11:61). Jika manusia dikatakan gampang merusak alam maka seharusnya manusia juga memiliki kemampuan untuk memakmurkan alam. Bagaimana caranya memakmurkan alam? Tentu manusia harus mencontoh bagaimana Tuhan menciptakan, menata, dan memakmurkan alam. Dalam Al-Qur’an dinyatakan:

Baca juga : Manusia Harus Memakmurkan Alam

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. al-An’am/6:141).

Baca juga : Tidak Boleh Menggunakan Kekerasan

Allah SWT menciptakan alam semesta berdasarkan cerminan dirinya Yang Maha Sempurna dan Maha Komperhensif, sebagaimana dinyatakan dalam ayat: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kalian menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah maha Luas lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. al-Baqarah/2:115). “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. (Q.S. Fushilat/41:53). “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. (Q.S. al-Hasr/59:24), dan “Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia” (Q.S. Ali ’Imran/3:191).

Baca juga : Mengapa Manusia Disebut Perusak Alam?

Di dalam menjalankan kapasitas manusia sebagai khalifah, sudah barang tentu manusia terkadang melakukan eksploitasi alam semesta melampaui daya dukung alam semesta itu sendiri, sehingga terjadilah disrupi dan kerusakan ekosistem alam. Dalam mengatasi persoalan ini tentu manusia tidak hanya harus bertobat dan menyesali kekeliruannya kepada Allah SWT melainkan juga harus melakukan perbaikan kembali, misalnya reboisasi, reforestrasi, dan renew terhadap hal-hal yang masih dimungkinkan untuk dilakukan renewer.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.