Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Teologi Lingkungan Hidup (71), Pandangan Kosmologi Islam (8)
Mengenal Alam Jabarut (2)
Kamis, 30 November 2023 06:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Apakah manusia bisa mengakses Alam Jabarut? Nabi Muhammad SAW sebagai manusia mampu mencapai bahkan melewati alam mini. Nabi sudah mampu memasuki sebuah tempat yang disebut Sidratil Muntaha, yaitu wilayah Tuhan (God Space).
Tentu tidak semua manusia mampu menjangkau tempat tertinggi ini. Kalau manusia sudah berupaya untuk menaikkan status ke alam yang lebih tinggi, namun tidak bisa menembus batas-batas alam tersebut, maka tidak perlu khawatir dan tidak perlu dipermasalahkan.
Baca juga : Mengenal Alam Jabarut (1)
Tugas manusia hanya sebagai hamba dan khalifah. Bagaimana menjadi hamba yang lebih baik dan bagaimana menjadi khalifah lebih sukses di muka bumi ini.
Urusan menembus batas atau menyingkap tabir/hijab lalu memasuki alam dan maqam lebih tinggi, itu adalah urusan dan hak proregatif Allah SWT. Apakah Allah mau memberi petunjuk dan siapa yang akan diberi petunjuk untuk itu, semuanya adalah rahasia Allah SWT.
Baca juga : Mengenal Tingkatan Wujud Maratib al-Wujud
Upaya manusia untuk meningkatkan martabat spiritual dirinya ke jenjang lebih tinggi banyak dilakukan para sufi dan pengamal tarekat. Namun di antara substansi pendekatan yang dilakukan di antara mereka mempunyai benang merah yang sama satu sama lain, yaitu manusia selalu harus melakukan pembersihan diri (tadzkiyah al-nafs) melalui berbagai macam “exercise” (riyadhah) dan perjuangan batin (mujahadah).
Dalam “Kitab Manhalus Shafi”, disebutkan langkah-langkah kongkrit yang dapat dilakukan para salik untuk mencapai tujuan spiritualnya.
Baca juga : Doktrin Trilogi: Antara Ibn ’Arabi dan Plotinus
Kitab ini memperkenalkan apa yang disebut dengan Ilmu Martabat Tujuh atau Ilmu Tahqiq. Ketujuh martabat itu ialah: Hadratul Qudsi (puncak dari tempat penyucian diri), Unsi (tempat untuk bermesraan dengan Tuhan), Mufatahah (tempat untukmembuka rahasia Ilahi), Muwajahah (tempat untuk membuka hijab zulmani lalu menggunakan energi nuraniyah), Mujalasah (sarana untuk memisahkan dan membersihkan diri dari segala macam kemusyrikan), Muhadasah (tempat untuk menyingkap rahasia melalui Dirinya), Musyahadah (menyaksikan “Wajah” Tuhan melalui seluruh alam ciptaan-Nya), dan Muthala’ah (menghayati keberadaan Tuhannya melalui hidayah-Nya).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya