Dark/Light Mode

Konsekwensi Negara Posisi Silang

Senin, 18 Mei 2020 09:32 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsekwensi letak geografis Indonesia berada di posisi silang dalam era global sangat berpotensi menjadi terminal perdagangan barang-barang terlarang seperti narkoba. Konsekwensi lain yang tak kalah pentingnya ialah menjadi lalu-lintas isme-isme global yang bia sa disebut isme-isme trans nasional. Pasar isme-isme atau faham trans nasional yang sangat potensial.

Disebut potensial karena jumlah penduduknya amat besar, regulasi isme-ismenya sangat longgar, terutama pasca reformasi, budayanya budaya maritim yang amat terbuka, teologinya moderat, khususnya Islam sebagai agama mayoritas dianut di negeri ini, didominasi aliran Sunny-Asy’ariyah yang sangat tolerans, mazhab fikihnya juga moderat (mayoritas Syafi’iyah), dan sistem akhlak cenderung sufistik sehingga gampang memaafkan dan dominan baik sangka (husn al-dhan), di tambah lagi dengan keindahan alam dan cuacanya yang lebih baik.

Baca juga : Waqaf Dalam Cita dan Fakta (2)

Indonesia bagaikan lahan subur untuk penyemaian isme-isme trans nasional. Isme-isme apapun yang ditaburkan, pasti tumbuh sesubur dengan tanahnya. Isme apapun yang dipasarkan pasti laku karena penduduknya konsumtif untuk isme-isme baru.

Tegasnya Indonesia pasar isme global yang menggiurkan.Semenjak zaman prasejarah, kepulauan Nusantara sudah menjadi arena pertemuan isme-isme trans samudra.

Baca juga : Waqaf Dalam Cita dan Fakta (1)

Bukti-bukti arkeologis dan antro pologis menunjukkan adanya aktifitas luas manusia prasejarah di kawasan ini. Ditemukannya beberapa fosil manusia purba, seperti Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran), Pithecanthropus Robustus (Trinil), Pithecanthropus Erectus (Ho-mo Erectus), Pithecanthropus Dubius (Jetis), Pithecanthropus Mojokertensis (Perning), Homo Javanensis (Sambung Macan), Homo Soloensis (Ngandong), Homo Sapiens Archaic. Homo Sapiens Neandertahlman Asia, Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung), dan Homo Modernman.

Fosil-fosil tersebut menunjukkan adanya species yang tidak tung-gal. Indonesia sudah sejak lama menjadi terminal isme-isme global.

Baca juga : Agama Negara, Negara Agama dan Negara Sekuler

Kehidupan manusia purba Indonesia menunjukkan adanya aktifitas budaya dan peradaban majemuk, sehingga sulit untuk mengatakan bahwa Hindu dan Islam yang begitu banyak memberi bekas di dalam seni, budaya, dan peradaban nusantara, seolah-olah memasuki ruang yang hampa budaya sehingga merekalah yang mengisi kekosongan itu. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.