Dark/Light Mode

Trust Menghambat KTT Trump-Jong Un

Senin, 4 Maret 2019 05:56 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Namun di bidang perdagangan dan ekonomi, hubungan kedua negara belum menggembirakan. Di era Jokowi, sudah banyak perjanjian dan MOU di bidang investasi yang ditandatangani, toh dalam tataran implementasi nyaris nihil.

Perdagangan kita dengan Rusia tahun lalu hanya mencapai 2,5 miliar dolar, suatu angka yang kecil mengingat Indonesia dan Rusia sama-sama negara besar, sama-sama kaya dengan sumber daya alamnya.

Baca juga : Enggar Dituding, Enggar Ngeles

Rusia juga sangat unggul di bidang teknologi yang mestinya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur yang digenjot habis-habisan dalam pemerintahan Jokowi.

Pertanyaannya: kenapa tidak diimplementasikan? Soal TRUST! Kalangan pebisnis kita belum banyak yang siap terjun ke pasar Rusia. Niat ada memang. Cuma mereka waswas bisa mulus apa tidak.

Baca juga : ASN Kelas Dunia, Serius Atau Mimpi Doang?

Persepsi orang Rusia kaku tabiatnya, berpola pikir top down dan kaitan dagang dengan kekuasaan masih lengket di banyak benak pebisnis kita. Terakhir, persepsi yang sebenarnya keliru sekali, yakni apa Rusia masih komunis?

Sebaliknya, sebagian pebisnis dan industriawan Rusia juga punya persepsi yang kurang positif terhadap Indonesia. Dua poin yang suka disorot mereka: birokrasi Indonesia yang sering bertele-tele dan peraturan perundang-undangan yang bertele-tele.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.