Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (3)

Yang Ambisius Tidak Diberi Jabatan (2)

Sabtu, 12 September 2020 06:49 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - KETIKA Abu Bakar Al-Shiddiq dimintai pendapat tentang suatu jabatan pada masanya, ia menjawab jangan memilih orang yang terlalu mau atau orang yang terlalu tidak mau, karena kedua-duanya mempunyai risiko jika ia menjabat.

Kearifan politik pada masa Nabi dan khulafaurrasyidin sangat terkenal penuh kesantunan, karena keempat khalifah yang dikenal dengan Khulafa’ Al-Rasyidun itu, selain memiliki talenta sebagai penguasa juga meraka adalah ulama yang ilmunya mumpuni.

Baca juga : Yang Ambisius Tidak Diberi Jabatan (1)

Jika seseorang memiliki bakat politik cerdas ditambah dengan kapasitas keilmuan dan pengalaman serta kejujuran yang cukup, maka itulah yang paling tepat untuk menjadi pemimpin dalam seuah jabatan yang tentunya sesuai dengan keahliannya.

Jika ada orang yang kelihatannya sangat ambisius lalu tidak didukung oleh potensi yang cukup, maka itu berpotensi melahirkan masyarakat yang rusak.

Baca juga : Menolak Nepotisme (2)

Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberikan suatu jabatan kepada sahabatnya berdasarkan karena kedekatan secara kekeluargaan atau keakraban secara emosional, tetapi jabatan itu diberikan kepada mereka yang betul-betul professional dalam bidangnya, bukan hanya karena terlibat sebagai pendukung atau tim sukses.

Suatu Ketika Nabi pernah menunjuk Usama ibn Zaid sebagai Panglima Angkatan Perang ketika ia berumur masih di bawah 20 tahun, ia dipertan-yakan oleh kalangan sahabat senior, kenapa memilih panglima Angkatan perang dari anak muda. Nabi menjawab, Usama memang muda dari segi usia, tetapi matang dari segi profesi.

Baca juga : Menolak Nepotisme (1)

Semenjak Usama memimpin Angkatan perang di masa Nabi, peperangan selalu dimenangkan pasukan muslim. Hingga Nabi sudah wafat digantikan Abu Bakar, ia terus dipertahankan dalam jabatan yang sama. Pendekatan meritokrtasi yang dilakukan Nabi penting untuk ditiru oleh para penentu kebijakan. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.