Dark/Light Mode

Etika Politik Nabi Muhammad SAW (50)

Penerapan Sanksi Sosial (2)

Kamis, 7 Januari 2021 05:03 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sering kali terkecoh dengan gemerlapnya syubhat dan harta haram, padahal di balik kegemerlapan itu tersembuyi kegelapan yang siap menutupi mata hati. Nabi membayangkan bahwa: “Setiap kali dosa bertambah setiap itu pula bertambah bintik hitam yang menutupi hati nurani”.Sehingga pada saatnya orang yang membiasakan diri hidup di dalam dunia kesyubhatan, apalagi dunia haram, maka ia terancam dengan “penyakit kalbu yang kronis” (fi qulubihim maradh) dan pada saatnya akan sampai kepada puncaknya, “hatinya terkunci mati” (khatamallah ‘ala qulubihim),

Baca juga : Penerapan Sanksi Sosial (1)

Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an: “Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (Q.S. Al-Baqarah/2:7).

Baca juga : Penyelesaian Non-Hukum (3)

Dalam perkembangan selanjutnya, para pemikir Islam berusaha menemukan beberapa cara untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik bagi para pelanggar ketentuan hukum. **

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.