Dark/Light Mode

Kuncinya Di Tangan TNI Dan Polri

Rabu, 27 Maret 2019 06:11 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Keberhasilan TNI dan Polri untuk mengamankan Pemilu menuntut:

(a) Netralitas kedua instansi keamanan ini.

(b) Sinergi dan kerjasama erat antara keduanya dan (c) Keberanian mengambil tindakan tegas dan konsisten terhadap siapa pun, baik perorangan maupun kelompok/organisasi yang mencoba mengganggu/mengacaukan jalannya Pemilu.

Baca juga : Kasus Siti Aisyah Jangan Digoreng

Selama ini masyarakat melihat mesranya hubungan pribadi dan kedinasan dua sosok petinggi aparat keamanan kita, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Jenderal Polisi Tito Karnavian, masing-masing menjabat Panglima TNI dan Kapolri.

Hubungan dan kerjasama yang mesra seyogianya diturunkan juga sampai ke level paling bawah, yakni antara Pangdam dan Kapolda, Komandan Distrik Militer (Kodim) dan Kapolres, dan antara Komandan Koramil dan Kapolsek.

Pengalaman selama bertahun-tahun menunjukkan, titik paling rawan adalah di tingkat bawah, atau grass-root. Di tingkat bawah inilah rakyat seringkali mudah dihasut, kemudian melakukan tindakan anarkis.

Baca juga : Robertus, Kebebasan Yang Kebablasan

Jika aparat Koramil dan Polsek tidak waspada dan tidak siaga penuh, keamanan dan ketenteraman bisa jebol, dan dengan cepat merambat ke atas!

Mengenai netralitas, pimpinan TNI dan Polri harus benar-benar menegakannya, tidak cuma “omdo” alias omong doang. Bentuk apa pun yang mengindikasikan tidak netral di kalangan aparat, konsekuensinya akan SANGAT SERIUS.

Publik akan marah sekali; dalam keadaan diamuk amarah kuat, publik akan nekad melakukan tindakan apa pun yang berisfat destruktif!

Baca juga : Trust Menghambat KTT Trump-Jong Un

Mengenai tindakan yang tegas dan berani dari aparat terhadap setiap gangguan atau pengacau pemilu, hal ini pun sangat sentral sebagai faktor penjera. Kalau perlu, demi te­gaknya NKRI dan tidak terkoyaknya persatuan dan kesatuan bangsa, personel Polri dan TNI harus siap mengambil tindakan sekeras apa pun, risiko apa pun!

Dua puluh tiga hari menjelang pencoblosan, tidak ada salahnya pemerinah kembali mengingatkan seluruh rakyat bahwa Pemilu ini sangat penting sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem demokrasi. Akan tetapi, NKRI, persatuan dan kesatuan bangsa, tidak boleh terkoyak-koyak hanya karena pelaksanaan pemilu.

Semua kontestan juga harus diingatkan bahwa dalam kontestasi apa pun, selalu ada yang menang dan kalah. Menanglah secara ksatria, dan terimalah kekalahan kalau memang fakta membuktikan Anda kalah. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.