Dark/Light Mode

Memberdayakan dan Diberdayakan Masjid (2)

Antara Masjid Dan Bus Umum (1)

Selasa, 13 April 2021 05:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Masjid dan Bus Umum sama-sama menjadi tempat yang bisa menampung se­jumlah orang dengan berbagai macam latar belakang.

Masjid menjadi starting point untuk mengantarkan sese­orang secara spiritual mencapai puncak ketinggian (mi’raj).

Baca juga : Trend Setter Peradaban Dunia Islam (2)

Sedangkan Bus Umum menjadi sarana untuk mengantarkan seseorang secara fisik ke sebuah tempat tujuan. Bedanya ialah, masjid selain tempat untuk menjalin komunikasi vertikal dengan Tuhan, juga menjadi tempat berkumpul­nya jamaah untuk menjalin komunikasi secara horizontal antara sesama jamaah masjid untuk kepentingan sosial.

Bus Umum setiap orang mencari tem­pat duduk kemudian masing-masing diam menunggu tempat pemberhentiannya masing-masing, tanpa ada komunikasi satu sama lain antara sesama penumpang.

Baca juga : Trend Setter Peradaban Dunia Islam (1)

Sedangkan masjid dianjurkan berso­sialisasi satu sama lain, bahkan dengan makhluk spiritual, yang ditandai dengan adanya shalat dua rakaat sebagai penghor­matan terhadap masjid (tahiyyat masjid), sebagai Rumah Tuhan (Baitullah). Di akhir shalat, kita ditandai dengan adanya salam ke kanan dan ke kiri, sebagai sim­bol komunikasi antara sesama makhluk.

Nabi Muhammad SAW juga men­contohkan, seusai shalat ada komunikasi antara sesama jamaah masjid. Ada diskusi dan dialog membicarakan masalah sosial keumatan. Termasuk membicarakan jika ada jamaah yang absen karena sakit lalu mereka bersama-sama membesuknya. Ada yang menderita kesulitan ekonomi lalu sama-sama dicarikan jalan keluar, dan berbagi informasi antara satu sama lain.

Baca juga : Fungsi Masjid Nabi (22): Tempat Beribadah Mahdhah (2)

Jangan sampai masjid kita jadikan mirip dengan bus umum, duduk mera­pat satu sama lain tetapi sama sekali tidak kenal satu sama lain. Masjid jan­gan disamakan dengan terminal bus atau stasiun kereta, ramai tetapi tidak ada komunikasi dan interaksi positif-produktif satu sama lain.

Kita perlu belajar banyak kepada masjid Nabi yang begitu banyak fungsi masjid. Kita perlu mengambil i’tibar bahwa ternyata masjid Nabi benar-benar menjadi semacam sekretariat pembinaan umat. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.