Dark/Light Mode

Islam dan Sexual Education (17)

Bias Gender Hubungan Intim (1)

Minggu, 4 Juli 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Bias gender tidak hanya terjadi dalam kehidupan sosial, tetapi juga di dalam hubungan yang san­gat pribadi, yakni da­lam hubungan intim. Nawal El-Sadawi, seorang dokter yang lebih dikenal sebagai tokoh feminis Mesir, mensinyalir terjadinya penyimpangan seksual berdasarkan agama yang um­umnya mengorbankan perempuan.

Mitos-mitos keperawanan dan kesu­cian -yang hanya berlaku pada perem­puan- jelas merupakan bentuk eksploita­si tubuh perempuan atas nama Tuhan (Lihat Margot Badran, Independent Women More Than A Century of Feminism in Egypt dalam Judith E. Tucker, Arab Women, Indianapolis: Indiana University Press, 1993).

Baca juga : Mestikah Laki-laki Menjadi Sexual Drivers? (2)

Hal yang sama juga telah dinyatakan oleh Farzaneh Milani, seorang aktivis perempuan dari Iran, bahwa dalam hubungan seksual, perempuan selaman­ya menjadi objek. (Farzaneh Milani, Veils and Words The Emerging Voices of Iranian Women Writers, New York: Syracuse University Press, 1992).

Kalau terjadi penyimpangan dan kek­erasan seksual, maka kesimpulan kedua penulis ini menilai perempuan lebih rentan menjadi korban. Ini semua terja­di karena budaya sudah terlanjur mem­persepsikan laki-laki adalah makhluk yang rawan memperkosa (rape-free) dan perempuan sebagai makhluk yang rawan diperkosa (rape-prone).

Baca juga : Mestikah Laki-laki Menjadi Sexual Drivers? (1)

Dalam masyarakat Islam, seringkali dijumpai peredaran Hadis yang mirip sekali dengan tradisi masyarakat Yahudi, antara lain Hadis dari Abi Hurairah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim: “Apabila seorang suami “mengajak” isterinya ke kasur, lalu ia menolak, maka malaikat melaknatnya sampai shubuh”. (Shahih al-Bukhari, Juz 11 h. 205. Shahih al-Muslim, Juz IIIh. 157).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.