Dark/Light Mode

Harmoko: Wartawan Yang Sukses Besar

Selasa, 6 Juli 2021 07:40 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Menurut Soemitro, sebagian besar perwira tinggi ABRI, terutama Edi Sudrajat dan Benny Moerdani, marah. Tapi menurut Letnan Jenderal Sayidiman, Soemitro dasarnya tidak suka pada sosok Harmoko, begitu tulis Salim Said, dalam bukunya “Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian” (2006).

Namun, apapun sikap sejumlah petinggi ABRI waktu itu atas pengangkatan Harmoko sebagai Ketua Umum Golkar, otoritas Presiden Soeharto tidak bisa dilawan oleh siapapun.

Baca juga : PPKM Mikro, Wisata Candi Arjuna Dieng Ditutup Sementara

Dari pimpinan Golkar, karier politik Harmoko meningkat lagi: sebagai Ketua MPR/DPR. Ketika memperingati HUT Partai Golkar pada Oktober 1997, partai berlambang Beringin itu, kembali mencalonkan Soeharto sebagai presiden.

Harmoko selaku Ketua Umum dan beberapa petinggi Golkar menghadap Pak Harto di Cendana. Soeharto meminta agar rencana itu diteliti lagi. Beliau mensitir ungkapan dalam cerita pewayangan “Lengser Keprabon”. Pak Harto mengatakan, tidak masalah baginya jika rakyat sudah tidak memercayainya lagi sebagai pemimpin.

Baca juga : Ajang Pembalasan Les Bleus

“Saya akan menempatkan diri sebagaimana dalam falsafah pewayangan yaitu lengser keprabon madeg pandito (pensiun menjadi pemimpin akan menjadi begawan),” kata Soeharto.

Kepada pers, Harmoko mengatakan, Golkar akan melakukan survei opini pada rakyat Indonesia, apakah setuju atau tidak Pak Harto dicalonkan lagi sebagai Presiden. Dalam waktu tidak lama, Harmoko pun mengungkapkan mayoritas rakyat mendukung pencalonan kembali Pak Harto. (Apakah survei opini jujur atau hanya bikinan, kami tidak tahu).

Baca juga : Denmark Menang, Eriksen Tumbang

Ketika itu, akhir 1997, situasi politik di negara kita memanas; ekonomi pun kian memprihatinkan. Politisi kritis mulai menyuarakan pendapat yang berani. Amien Rais terang-terangan minta supaya Pak Harto tidak mencalonkan diri lagi; supaya jabatan presiden dibatasi 2 periode saja. Sudah waktunya diadakan suksesi kepemimpinan nasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.