Dark/Light Mode

Peran Politik Santri Dalam Lintasan Sejarah (1)

Entitas Santri

Kamis, 29 Juli 2021 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Dari kata santri lahir kata pe-santri-an (pesantren) yang berarti tempat tinggal untuk mendalami ajaran Islam yang di dalamnya ada kiai atau ustad. Pak Nurcholish Madjid menyatakan bahwa, kata santri berasal dari bahasa Jawa yaitu, “cantrik” yang berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru ke mana pergi.

Baca juga : Ismail Atau Ishaq? (7)

Dari pengertian tersebut di atas, dapat dipahami bahwa, asal-usul kata “santri” yang merupakan akar kata dari “pesantren”, setidak-tidaknya ada dua pendapat. Pertama, kata “santri” berasal dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya ‘melek huruf’.

Baca juga : Ismail Atau Ishaq? (6)

Penggunaan kata ini menggambarkan—asumsi Nurcholish Madjid—bahwa kaum santri adalah orang-orang terdidik bagi orang Jawa, khususnya pada permulaan tumbuhnya kekuasaan politik Islam di Demak.

Baca juga : Ismail Atau Ishaq? (5)

Hal ini, disebabkan oleh karena merekalah orang-orang yang mengerti dan me­mahami kitab-kitab yang bertulisan dan berbahasa Arab. Ini pulalah yang menunjukkan bahwa, mereka adalah orang-orang yang mengetahui masalah agama, atau setidak-tidaknya dapat membaca Al-Quran. Kedua, berasal dari bahasa Jawa, yaitu cantrik yang artinya seseorang yang selalu mengikuti seorang guru ke mana guru ini pergi dan menetap untuk mempelajari suatu pengetahuan.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.