Dark/Light Mode

Merdeka Dari Pagebluk

Senin, 9 Agustus 2021 05:55 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Republik ini genap berusia 76 tahun pada tanggal 17 Agustus mendatang. Usia yang tergolong tidak muda lagi dalam bernegara. Presiden Joe Biden menargetkan vaksin 75 persen rakyat Amerika dalam perayaan kemerdekaan 4 Juli lalu. Kira-kira, kado apa yang pantas diberikan para pemimpin negeri ini kepada rakyat Indonesia dalam menyambut hari kemerdekaan.

Bangsa ini sedang menghadapi pagebluk yang luar biasa dampaknya. Baik dampak secara ekonomi, sosial, maupun budaya. Menghadapi problem yang begitu berat sudah waktunya para pemimpin bangsa duduk bareng untuk mencari solusi. Duduknya para pemimpin bukan berbagi kue kekuasaan pada tahun 2024 mendatang. Akan tetapi untuk menata pikiran sambil berbagi pengalaman dan mencari jalan keluar dari pagebluk.

Baca juga : Meredam Kebangkitan Virus

“Sekarang juga sedang ribut berbagi cat warna pesawat kepresidenan, Mo,” celetuk Petruk cengengesan. “Kalau periode lalu warna catnya biru, sekarang warna merah,” papar Petruk sambil ngedumel. Romo Semar kurang semangat menanggapi polemik yang kurang cerdas tersebut. Semar memilih diam dan menikmati soto ayam yang baru saja disajikan istrinya Dewi Kanestren. Kepulan asap rokok klobot membawanya ke zaman Prabu Parikesit bersatu padu membangun kembali kerajaan Hastina pasca perang Baratayuda.

Kocap kacarito. Setelah perang Baratayuda selesai, Parikesit dinobatkan menjadi raja Hastina. Perang saudara antardarah Barata bukan saja meluluhlantakan bumi Hastina. Tetapi memakan korban manusia yang tidak sedikit jumlahnya. Di atas kertas Pandawa memenangkan pertempuran. Tapi dalam kenyataannya, untuk membangun kembali kerajaan bukan hal mudah. Selain memerlukan biaya pembangunan yang tidak sedikit, berbagai permasalahan lain muncul secara bersamaan. Seperti gangguan keamanan dari sisa-sisa laskar pasukan Kurawa yang melarikan diri ke tengah hutan. Belum lagi kerajaan-kerajaan sekutu kurawa yang ingin memisahkan diri dari Hastina.

Baca juga : Duryudana Mengubah Statuta

Melihat kompleksnya permasalahan yang dihadapi, Parikesit mengundang para tokoh muda dan generasi tua untuk duduk bareng mencari jalan keluar dari krisis yang berkepanjangan. Parikesit adalah anak Abimanyu cucu dari Arjuna. Begitu satria Pandawa mangkat, otomatis kendali kerajaan Hastina ada di tangan Prabu Parikesit. Generasi tua yang masih tersisa adalah Resi Baladewa. Dulu Prabu Baladewa adalah raja dari kerajaan Mandura. Di hari tuanya Baladewa memilih hidup sebagai seorang resi dan memberikan saran-saran kepada Prabu Parikesit.

Sedangkan generasi muda ada Sasikirana anak dari Gatotkaca. Danurwenda anak dari Antareja. Sedangkan patih Dwara dan Sanga-Sanga merupakan keturunan Prabu Kresna yang ikut bergabung dengan Parikesit. Parikesit memimpin langsung rembug nasional tersebut. Dalam pertemuan dipetakan permasalahan yang dihadapi Hastina. Mulai dari ancaman laskar sisa Kurawa. Ancaman kerajaan yang menjadi kaki tangan Duryudana. Dan Paceklik kurangnya pasokan bahan makanan pasca perang.

Baca juga : Kearifan Lakon Sri Mulih

Sasikirana diberi tugas menghadapi serangan musuh dari sekutu Kurawa yang bersembunyi di hutan. Danurwenda melobi kerajaan yang ingin memisahkan diri dari kerajaan Hastina. Sedangkan patih Dwara dan Sanga-Sanga fokus menyelamatkan rakyat dari bahaya kelaparan dan pandemi. Parikesit didampingi Resi Baladewa terjun langsung mengawasi penugasan yang diberikan kepada anak buahnya.

“Parikesit memimpin Hastina dengan falsafah Ambeg Paramarta, Mo, yaitu skala prioritas,” celetuk Petruk membuyarkan lamunan Romo semar. “Betul, Tole. Tugas seorang pemimpin itu habis membagi tugas kepada semua anak buahnya dengan terukur. Belajar dari Parikesit, maka berkumpulnya para pemimpin baik dari pemerintahan, ketua umum partai politik, CEO bisnis dan pemimpin agama akan menyejukkan suasana kebatinan bangsa. Dalam kesejukan itulah akan mengalir berkah dan rahmat dari Sang Khalik. Sehingga pemimpin dapat hidayah dan bimbingan dalam mensejahterakan rakyat,” papar Romo Semar. Dirgahayu Bangsaku. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.