Dark/Light Mode

Kursi Wagub Jakarta Tak Kunjung Terisi

BESTARI BARUS : Agustus, Jakarta Sudah Punya Wakil Gubernur

Rabu, 12 Juni 2019 11:58 WIB
Kursi Wagub Jakarta Tak Kunjung Terisi BESTARI BARUS : Agustus, Jakarta Sudah Punya Wakil Gubernur

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski diprediksi lolos menjadi anggota DPR, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Syaikhu tetap menunggu proses pengisian kursi DKI-2 yang masih kosong. 

Syaikhu maju nyaleg DPR di Dapil Jawa Barat III dari Partai Keadilan Sejahtera. Seiring perjalanannya, Syaikhu juga dicalonkan sebagai Wakil Gubernur DKI untuk menggantikan Sandiaga Uno yang maju Pilpres 2019. 

Di bursa Cawagub, Syaikhu dicalonkan bersama Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto oleh partai pengusungnya, PKS-Gerindra. Dua calon ini yang nantinya akan dipilih melalui voting di DPRD DKI sebelum terpilih untuk mendampingi Gubernur DKI Anies Baswedan. 

Dua posisi ini tak diambil pusing oleh Syaikhu. Meski diprediksi lolos ke DPR, Syaikhu tetap menyatakan siap maju sebagai Cawagub DKI. 

Progres pemilihan Wagub DKI, sampai saat ini baru tahap rapat perdana yang digelar Panitia Khusus (Pansus) pemilihan Wakil Gubernur DKI. Rapat itu digelar di Gedung DPRD DKI di Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (20/5) lalu. 

Baca juga : AHMAD SYAIKHU : Persoalan Di DKI Banyak Yang Harus Ditangani

Setelah itu, Pansus melakukan kunjungan ke Riau yang dinilai pernah mengalami hal serupa dalam pemilihan kepemimpinan. 

Namun, Syaikhu melontarkan keluhannya. Dia menganggap proses pemilihan cawagub DKI terlalu lama. Sementara, anggota Pansus tidak terima jika dinilai proses ini lambat.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apa maksud pernyataan Syaikhu tersebut? Sejauh mana kelanjutan Pansus Cawagub DKI? Berikut pernyataan lengkap Ahmad Syaikhu saat di Balaikota dan ditanggapi Wakil Ketua Pansus Pemilihan Wagub DKI, Bestari Barus.

Kapan target DKI sudah memiliki wakil gubernur? 
Mudah-mudahan Juli akhir, panitia pemilihan sudah terbentuk, tinggal melakukan pemilihannya. Insya Allah Agustus, kalau tidak ada aral melintang, sudah ada wakil gubernur DKI yang baru. Kita concern untuk melakukan ini secara cepat. 

Cawagub DKI Ahmad Syaikhu sempat melontarkan kritik kepada Pansus Cawagub DKI karena lambat... 
Sebaiknya, seorang cawagub silent saja, tidak usah ngomong yang tidak penting. Situasi politik saat ini baru selesai pemilu dan segala macam. Kalau dibilang lambat, yang lambat itu mereka. 

Baca juga : MUI Tolak Pelibatan Anak Dalam Unjuk Rasa

Kenapa begitu? 
Bulan November 2018 saja mereka belum bersepakat. 

Jika PKS dan Gerindra sudah bersepakat sejak akhir tahun lalu, saat ini prosesnya sudah selesai? 
Iya. Coba mereka bersepakat Oktober 2018. Saat itu, mereka belum mampu bersepakat. 

Saran Anda? 
Syaikhu konsen saja menjadi anggota DPR. Kan sudah terpilih menjadi anggota DPR, walaupun belum dilantik. Jangan belum apa-apa sudah membuat polemik di Dewan, seakan-akan paling paham soal kedewanan. Kita bekerja ini serius. Perlu disemangati, bukan dikritik-kritik yang tak menentu seperti itu, seakan-akan kita lambat. Semuanya memakai mekanisme. 

Kenapa sampai saat ini belum selesai? 
Kita mencari tahu terlebih dahulu agar di kemudian hari tidak ada yang protes karena dinilai tidak sesuai aturan. Makanya, kita kumpulkan informasinya itu. Toh, kita baru mulai, dan Pansus baru dibentuk. Baru satu kali rapat. 

Fraksi PKS ada di Pansus tersebut? 
PKS juga ada dalam Pansus. Jadi, sebelum bicara lebih baik berkonsultasi dulu kepada berbagai pihak. Lebih betul itu berkomentar. ‘Ya karena ada kesibukan politik...’ 
Tapi Syaikhu malah seperti itu, kayak sudah pasti terpilih saja. Tak bagus itu. Ini justru menimbulkan penilaian terhadap dia sebagai calon. Kalau memang tidak mau terpilih, ya sudah, mending mundur saja. 

Baca juga : Kita Imbau, Anak-anak Tak Diajak Kegiatan Politik

Apa yang sedang dilakukan Pansus? 
Kita ini baru melakukan satu kali rapat. Kita baru mengambil satu sampel dari Riau yang pernah melak-sanakan hal serupa. 

Pansus sudah mulai mencari informasi terkait hal ini? 
Kita melakukan satu kali ke Riau, lalu dilanjutkan ke Batam. 

Memangnya hanya dua daerah ini yang pernah menghadapi situasi sama dengan DKI? 
Kalau ke daerah lain, ada di Sumatera Utara, namun mereka masih menggunakan sistem atau aturan yang lama. Jadi itu yang belum ada. Kalau terjadi seri bagaimana, nah itu yang sedang kita cari. 

Apa hasil kunjungan Pansus? 
Rekomendasinya adalah bagaimana kita melihat lagi di Kepri. Karena, ini adalah sesuatu yang baru untuk DKI Jakarta. Kita perlu agar paripurna pemahaman kita dalam penanganan itu, maka kawan-kawan bersepakat dan difasilitasi untuk kunjungan. 

Apakah sudah ada draft rancangan untuk proses pemilihan cawagub? 
Mengenai draft rancangan tata tertib untuk pemilihan, termasuk pembentukan panitia pemilihan sudah selesai, dan ini akan kita sinkronkan dengan beberapa provinsi yang sudah melaksanakan. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.