Dark/Light Mode

Apa Betul Ada Kepala Daerah Pendukung Capres Diintimidasi?

Dahnil Anzar Simanjuntak : Banyak Kepala Daerah Takut Terang-Terangan Dukung Prabowo-Sandi

Minggu, 6 Januari 2019 11:48 WIB
Apa Betul Ada Kepala Daerah Pendukung Capres Diintimidasi? Dahnil Anzar Simanjuntak : Banyak Kepala Daerah
Takut Terang-Terangan Dukung Prabowo-Sandi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu 2019 dirasakan menjadi pemilu yang paling seru. Pemilu kali ini menjadi pemilu pertama di republik ini yang pemungutan suara calon legislatif dan calon presidennya dilakukan di saat bersamaan. Pertarungannya banyak diwarnai gimmick politik dan aksi saling dukung secara terbuka.

Bahkan pemilu kali ini boleh dibilang menjadi pemilu pertama setelah reformasi yang banyak memamerkan ekspresi kebebasan para kepala daerah dalam memberi dukun¬gan kepada pasangan capres-cawapres. Pada pemilu sebelumnya manuver ini jelas menjadi hal yang tabu sekaligus dilarang aturan.

Tengok saja Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim sampai-sampai mengeluarkan surat teguran kepada 10 bupati dan walikota di daerahnya yang ikut dalam deklarasi mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebaliknya baru-baru ini juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan, banyak kepala daerah yang sebe¬narnya ingin mendukung Prabowo-Sandi pada masa kampanye.

Baca juga : Abdul Kadir Karding: Tunjukkan Siapa Kepala Daerah Yang Diintimidasi Pemerintah

Namun para kepala daerah itu takut aksinya itu dipantau aparat penegak hukum. “Akhirnya mereka tidak berani bersuara,” ucap Dahnil.Dahnil melanjutkan, selain kepala daerah, masyarakat  yang ditemuinya juga ada yang takut menyatakan dukungannya secara jelas kepada Prabowo-Sandi. Akhirnya dukungan yang diberikan kepada Prabowo-Sandi dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

“Banyak ditemui warga, mereka kerja di institusi ini, ‘Mas, kami tidak bisa apa-apa, tapi yakinlah, kami begini (seraya menunjukkan salam dua jari khas Prabowo-Sandi)’. Jadi kita banyak temukan suara di bawah itu, orang-orang tidak bisa suara keras, update status, karena posisi mereka,” kata Dahnil.

Diungkapkan Dahnil, ketakutan warga itu bahkan berlangsung saat didatangi tim dari lembaga survei. Saat disurvei terkait capres-cawapres, warga yang takut itu terpaksa berbohong dengan menyebut memilih Jokowi-Ma’ruf. “Banyak juga takut didatangi survei, pollster, isi segala macam. Pintar masyarakat. Saya pernah tanya, ‘Bu, kalau ada pollster tanya, Ibu jawab apa?’” ungkap Dahnil menirukan pertanyaannya.

Baca juga : FAHRI HAMZAH : Kebijakan Memborgol Cuma Gimmick Yang Dicicil KPK

“Mereka jawab, ‘milih Jokowi’. Karena mereka kadang takut ini dari institusi tertentu mau korek-korek kita. Kalau milih Prabowo, nanti dianukan. Tapi jangan takut, kami begini (dua jari). Hati itu tak bisa disurvei,” sambung Dahnil.

Untuk itu, Dahnil meminta kepada relawan digital atau media sosial untuk tetap awas. Mereka harus melihat apakah ada praktik curang dalam Pemilu 2019. “Jangan sam¬pai aura perubahan dikalahkan oleh praktik kecurangan. PR teman-teman, pastikan proses pengawasan, terhadap aparat hu¬kum, keamanan, PNS dan semua pihak yang punya prudensi ikut proses kecurangan,” kata Dahnil.

Kontan saja tudingan ini ditanggapi berang oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin? Berikut pemaparan juru bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno; Dahnil Anzar Simanjuntak, dan Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Amin; Abdul Kadir Karding.

Baca juga : SAUT SITUMORANG : KPK Sudah Punya Banyak Piala Enggak Perlu Cari-cari Lagi

Anda menyatakan banyak kepala daerah yang sebenarnya mendu-kung Prabowo-Sandi tapi takut mengakuinya di publik, karena diduga akan diancam dihukum apa benar itu?
Iya, ada beberapa kepala daerah menyatakan langsung kepada kami, mereka takut terang-terangan atau pun sembunyi-sembunyi dukung Prabowo-Sandi, pasti ada saja dampak yang akan mereka terima.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.