Dark/Light Mode

Pembebasan Ba’asyir Awalnya Begini, Akhirnya Begitu

ABDUL ROCHIM : Awalnya Tanpa Syarat, Kenapa Jadi Bersyarat?

Kamis, 24 Januari 2019 10:51 WIB
Pembebasan Ba’asyir Awalnya Begini, Akhirnya Begitu ABDUL ROCHIM : Awalnya Tanpa Syarat, Kenapa Jadi Bersyarat?

 Sebelumnya 
Sepertinya keluarga keberatan sekali ya dengan syarat itu? 
Sebenarnya kami hanya menuntut sesuatu yang dijanjikan di awal, tanpa syarat, ya sudah tanpa syarat. Kenapa kok ujung-ujungnya bersyarat? Justru kami mau tanya, kenapa harus diubah jadi bersyarat. Padahal kan awalnya enggak ada yang begitu. 

Artinya pihak keluarga keberatan dengan syarat pemerintah yang menginginkan Ustadz ABB setia kepada Pancasila dan NKRI jika ingin dibebaskan? 
Itu kan sudah dilewati, masalah itu kan sudah dilewati. Sebelumnya kan sudah dikatakan juga, presiden sebagai pemegang tempuk kekuasaan tertinggi di negara ini berhak untuk mengambil kebijakan soal ini. 

Masalah itu kan diatur dalam peraturan menteri, sementara presiden lebih tinggi dari menteri, sehingga dia berhak memutuskan kebijakan tersebut. Dan hal ini sudah dijelaskan berkali-kali oleh Pak Yusril, dan itu enggak ada masalah sebelumnya. Masalahnya justru bukan di situ. Masalahnya itu kenapa sekarang harus bersyarat. 

Baca juga : YASONNA H LAOLY : Masalahnya Pak ABB Ogah Akui Kesalahan

Bisa jadi pemerintah dan partai pendukung presiden masih mempertanyakan kesetiaan Ustadz ABB kepada Pancasila dan NKRI. Makanya ada syarat tersebut. Tanggapan Anda? 
Seharusnya mengenai itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Justru yang jadi masalah adalah mempersoalkan, dan membesar-besarkan masalah itu.  Kami atas nama keluarga sudah pernah menjawab, kalau soal keciantaan Abu Bakar Ba’asyir terhadap NKRI tidak usah dipertanyakan. Ustadz Abu Bakar Ba’asyir itu jauh lebih cinta NKRI dari pada orang-orang yang sekarang teriak-teriak minta menandatangani pernyataan cinta NKRI itu. 

Kenapa tidak perlu dipertanyakan lagi? 
Karena sudah terbukti. Beliau itu justru sekarang dipanjara karena mau Indonesia diatur oleh syariat Allah. 

Kenapa dia maunya begitu? Karena itulah yang dia yakini sebenar-benarnya, bahwa itu yang akan membawa kebaikan bagi Indonesia. Itu semua karena kecintaan beliau terhadap Indonesia. Itu yang sebenarnya. Makanya beliau ingin di Indonesia diterapkan syariat. 

Baca juga : RAJA JULI ANTONI : Ini Bukan Soal Jokowi Salah Data

Ada melihat nggak ada kepentingan politik elektoral dibalik rencana pembebasan Ustadz ABB? 
Ya itu silakan menjadi konsumsinya para pengamat politik saja deh. Kami merasa tidak ada kepentingan dengan masalah seperti itu. Buat kami yang paling penting adalah bagaimana Ustadz Abu Bakar Ba’asyir bisa bebas pulang ke rumah, dan bisa kami rawat. Harusnya demikian karena memang beliau sudah tua. 

Saya hanya ingin mengingatkan, bahwa para pemimpin bangsa ini yang masih memiliki rasa kemanusiaan, memiliki tanggung jawab untuk mengabaikan kepentingan politik apapun atas nama kamanusiaan. Sehingga mereka memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini sebagaimana mestinya. Itu saja yang jadi pengingat dari saya. 

Jadi pihak keluarga enggak peduli keputusan itu nantinya akan dimanfaatkan untuk kepentingan Pemilu 2019? 
Enggak peduli, ngapain, kami enggak ada hubungannya dengan itu. Untuk apa bagi kami? Siapa yang dapat keuntungan, siapa yang dirugikan kami enggak ada urusan. Tapi saya yakin enggak ada yang dirugikan kok dengan bebasnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.

Baca juga : ANDRE ROSIADE : Menepuk Air, Kepercik Muka Sendiri

Siapa sih yang rugi? Asing tidak dirugikan, Australia tidak dirugikan, Amerika Serikat juga tidak dirugikan. Kalau kemudian dikatakan presiden mendapatkan keuntungan dari situ, itu adalah kebaikan buat beliau dan kabinetnya. Ya biarkan saja. Kami juga senang kok bisa menabur kebaikan. Kalau ada yang merasa dirugikan, apa kerugiannya? Silakan sebutkan apa kerugian yang ditimbulkan. [NDA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.