Dark/Light Mode

Pengurus Daerahnya Dukung Jokowi

FERDINAND HUTAHAEAN : Setelah Pemilu, Kader Kayak Gini Akan Kita Evaluasi

Rabu, 13 Februari 2019 10:34 WIB
Pengurus Daerahnya Dukung Jokowi FERDINAND HUTAHAEAN : Setelah Pemilu, Kader Kayak Gini Akan Kita Evaluasi

 Sebelumnya 
Yang bersangkutan mengaku sikap politiknya itu untuk kepentingan Partai Demokrat. Apa benar itu? 
Ya kalau dia mengaku begitu ya berarti untuk kepentingan partailah. Lihat saja nanti. Partai Demokrat tidak ingin meributkan hal-hal yang beginian sekarang. 

Yang bersangkutan yakin banget lho tak akan diganjar sanksi atas sikapnya itu? 
Ya untuk saat ini memang tidak, kami sejak awal melihat kondisi daerah. Kami memberikan kompensasi bagi daerah-daerah tertentu. Ya arah politiknya ke Jokowi, tetapi jika politiknya bukan kepada Jokowi tetapi dia mendukung Jokowi, itu artinya akan merusak kepentigan partai. 

Kalau ternyata hasilnya tidak linier dengan klaim politik yang mengatakan mbalelonya demi kepentingan partai, bagaimana? 
Nanti akan kami evaluasi. Nanti kita akan lihat. Jadi hasil pemilulah yang akan menentukan, apakah yang dilakukan itu untuk partai atau tidak. Jika nanti ditemukan hasilnya tidak baik, tentu apa yang disampaikan itu adalah bohong. Maka yang bohong-bohong seperti ini tidak ada tempat di Partai Demokrat. Tetapi kalau yang disampaikan benar, berarti dia benar bekerja untuk partai.

Baca juga : RICO MARBUN : Jangan Ngeles, Sebutan Cak Jancuk Nggak Pantas

Terlebih Partai Demokrat memberikan dispensasi kepada beberapa daerah yang memang berdasarkan data internal partai memang animo politiknya kepada Jokowi. Jadi tidak ada masalah untuk hal semacam itu. 

Berarti DPP sudah memetakan daerah mana saja yang diperbolehkan mendukung Jokowi dong? 
Oh ada, Papua, Nusa Tenggara Timur, Bali. Itu semua kita berikan dispensasi. Karena memang animo politik di sana itu masyarakatnya cenderung lebih tinggi kepada Jokowi. Daerah-daerah tertentu itu kita berikan dispensasi khusus. Tidak semua kita paksa harus mendukung Prabowo. Kalau semua kita paksa, bisa-bisa mereka tidak mendapatkan suara dan akan hilang kita di sana. 

Terus apa Partai Demokrat tidak khawatir kebijakan seperti itu akan merusak hubungan dengan koalisi Prabowo-Sandi? 
Tidak ada itu. Pasangan 02 itu sudah kita kasih tahu, enggak suka ya kita tinggal. Mereka sudah tahu soal ini, kita juga sudah bicara dan mereka mengerti. Lagipula yang begini kan tidak hanya kami saja, semua partai. Paling yang tidak begini Partai Gerindra sama PDIP.

Baca juga : USMAN KANSONG : Tak Perlu Dipolemikkan, Maksudnya Positif Kok

Itu karena mereka memiliki kader capres. Selain Gerindra dan PDIP mereka pasti akan begini. Bahkan PDIP sendiri ada yang sampai foto Habib Rizieq. Jadi ini tidak perlu dibesarkan, karena semua partai mengalami hal semacam ini. Dari mulai PAN, PKS, Golkar dan beberapa partai lain. Jadi hampir semua partai mengalami hal yang sama karena pemilu serentak ini menyisakan masalah perbedaan antara pimpinan pusat dan daerah. Jadi itu enggak masalah. 

Apa tidak khawatir Partai Demokrat dicap dua kaki? 
Ya mau dikatakan empat kaki enggak apa-apa. Biarin saja. Demokrat tidak pernah khawatir dengan tuduhan dukungan dua kaki. Memang kita benar di dua kaki kan, satu di pileg dan satu di pilpres. Enggak ada masalah itu. Sekarang ini dialami oleh semua parpol.

Bukan hanya Demorat, banyak partai lain yang juga melakukan. Karena memang daerah-daerah tersebut berbeda-beda hasrat politiknya. Percuma dia nyaleg kalau dia berbeda dengan hasrat politik wilayahnya. Tentu tidak ada yang memilih. 

Baca juga : ROBIKIN EMHAS : Ini Untuk Kesekian Kalinya Kemendikbud Kebobolan

Apalagi sekarang ini menujukan politik sudah keras, tidak mudah menghadapinya sekarang. Jika keputusanya partai A, kemudian kita da-tang pilihan di sana ternyata B, kita akan ditolak. Tentu kita tidak mau itu terjadi. Karena kita tidak mau kepentingan partai menjadi hilang. Nah untuk itu kita melakukan berbagai macam hal agar partai selamat dan pilpres yang didukung bisa menang dengan strategi-strategi yang kita atur. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.