Dark/Light Mode

FAHRI HAMZAH, Wakil Ketua DPR

Kalau Peradaban Kita Mau Maju, Kurangi Motornya

Selasa, 27 November 2018 09:16 WIB
FAHRI HAMZAH, Wakil Ketua DPR Kalau Peradaban Kita Mau Maju, Kurangi Motornya

 Sebelumnya 
Berarti solusi yang tepat itu meningkatkan transportasi publik ya bukan membebaskan pajak motor?
Ya memang prioritasnya itu transportasi publik, negara harus bicara transportasi publik, bukannya transportasi darurat yang mengancam nyawa masyarakat. Justru kan masyarakat itu harus dilindungi, supaya terbebas dari kecelakaan dan lain sebagainya. Jadi fokus negara jangan cari popularitas, tetapi mencari kebijakann yang menyelamatkan warga negara.

Baca juga : Saya Ingin Kasus Dilanjutkan, Makanya Penyidik Berani Keluarkan SPDP

Tetapi untuk mendapatkan transportasi publik yang mumpuni kan butuh waktu lama. Itu bagaimana?
Sebelum ada ya harus diadakan. Jangan malah mengembangkan instrumen yang mengancam tadi. Dan kalau mau sekali lagi ya justru pajaknya harus dinaikan, supaya orang tidak memilih alat transportadi yang mengancam mereka. Kedua diperketat pengawasannya, misalnya harus pakai helm dan jaket yang bisa menyelamatkan nyawa. Semua itu saya kira yang harus diprioritaskan.

Baca juga : Perekaman Data e-KTP Baru 97 Persen, Masih Ada 4 Juta Orang Yang Memiliki KTP Ganda

Kalau soal usulan SIM seumur hidup bagaimana?
SIM juga adalah terkait dengan fasilitas pribadi untuk mengendara. Terutama SIM yang dipakai untuk kendaraan pribadi. Di negara-negara kemajuannya tinggi, orang itu tidak punya SIM maka dia tidak bisa mengendara. Tapi kendaraan umumnya sudah siap tersedia, ada kereta api, ada bus umum yang besar, itu yang punya SIM cukup pengendara busnya saja. 

Baca juga : EDDY SOEPARNO, Sekjen PAN : Kami Mulai Rasakan Dampak Positif Dari Pergerakan Partai Pengusung Prabowo

Kalau semua orang diberikan SIM, itu artinya kan semua orang akan ter-dorong lagi untuk mengambil ruang publik. Jadi sebetulnya teori SIM itu adalah teori fasilitas. Jadi dengan fasilitas itu orang akan punya kesempatan mengambil alih ruang publik untuk mengendarai. Lagi-lagi filsafatnya adalah filsafat ruang publik. Keterbatasan ruang publik bukan diatasi dengan cara memberi kebebasan kepada individu untuk mengambil space yang terbatas itu, tetapi memperbanyak kendaraan massal yang murah, sehingga betul-betul menerima keadilan yang sebenarnya. [NDA] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.